Jurnalisme Warga
Dari Aceh ke Panggung Nasional: Kisah Ismail Rasyid Membangun Trans Continent
Ismail Rasyid, pengusaha nasional asal Aceh yang kini menjabat sebagai Owner sekaligus Presiden Direktur PT Trans Continent (ROYAL GROUP)
Setelah menuntaskan pendidikan magister dengan fokus pada manajemen logistik, ia merasa masih haus untuk menggali lebih dalam bidang yang telah menjadi bagian dari hidupnya.
Bagi Is, memperdalam ilmu logistik bukan hanya soal akademik, tetapi juga cara untuk menghadirkan kontribusi nyata bagi dunia industri, memperkuat daya saing nasional, dan melahirkan gagasan baru untuk pengembangan sektor transportasi dan logistik Indonesia.
Didorong oleh pengalamannya yang kian sering bersinggungan dengan berbagai instansi pemerintah serta keterlibatannya yang aktif dalam dunia perguruan tinggi, sehingga menumbuhkan spirit untuk terus belajar dan memperdalam pemahaman tentang tata kelola pemerintahan secara lebih dalam, ilmiah dan komprehensif.
Pararel ia kemudian memutuskan untuk menekuni Program Doktor Ilmu Pemerintahan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jakarta.
Keputusan ini lahir dari keseharian yang semakin erat bersinggungan dengan dunia pemerintahan, baik dalam kapasitasnya sebagai pengusaha maupun tokoh masyarakat.
Motivator bagi anak anak milenial, Bang Is menyadari bahwa memahami logika pemerintahan sama pentingnya dengan menguasai manajemen bisnis.
Baginya, pemahaman komprehensif tentang ilmu pemerintahan akan memperkaya perspektif, sehingga ia tidak hanya menjadi pelaku usaha dan akademisi, tetapi juga mampu hadir sebagai mitra strategis pemerintah dalam merumuskan kebijakan publik serta mendorong pembangunan daerah dan nasional demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
“Ilmu itu ibarat kompas,” ujarnya suatu kali.
“Dengan bekal logistik dan pemerintahan, saya berharap dapat melangkah lebih tepat, memberi manfaat lebih luas, dan menjaga agar setiap keputusan tetap sejalan dengan kepentingan bangsa.”
Komitmen Ismail dalam menimba ilmu tidak berhenti di ruang akademik.
Ia juga memperkaya diri melalui pendidikan strategis kenegaraan.
Pada tahun 2021, ia terpilih dan menamatkan pendidikan sebagai alumni di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas PPSA 23).
Bagi Bang Is, pengalaman di Lemhannas bukan sekadar program pendidikan, melainkan sebuah perjalanan intelektual yang membuka cakrawala baru tentang pentingnya wawasan kebangsaan, kepemimpinan nasional, serta peran dunia usaha dalam Pembangunan bangsa dan negara.
Ia memandang Lemhannas sebagai titik temu antara kepemimpinan bisnis dan tanggung jawab kebangsaan, sebuah bekal berharga untuk terus mengabdi kepada Aceh dalam NKRI.
Dedikasi itu kemudian semakin diperkuat dengan amanah sebagai anggota Majelis Wali Amanat Universitas Syiah Kuala periode 2023–2028.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/PT-Trans-Continent-akan-bangun-kantor-dan-pergudangan-di-Gresik.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.