Berita Langsa

Polemik CSR PT PEMA ke Trisakti: Bukan Soal Nominal, Ini Masalah Hak dan Marwah Rakyat Aceh

"CSR adalah hak rakyat Aceh, maka setiap rupiah harus kembali untuk rakyat Aceh," tukas Edy Syahputra dalam rilisnya, Kamis (11/9/2025).

Penulis: Zubir | Editor: Saifullah
Serambinews.com/HO
KRITISI CSR PEMA - Mantan Presiden Mahasiswa (Presma) Unsam Langsa, Edy Syahputra, ST mengkritik keras penyaluran CSR PT PEMA ke Universitas Trisakti Jakarta sebesar Rp 20 juta. 

Laporan Zubir | Langsa

SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Mantan Presiden Mahasiswa Universitas Samudra (Presma Unsam) periode 2000–2001, Edy Syahputra bereaksi keras terhadap pernyataan salah satu lembaga di Aceh yang berupaya menyepelekan polemik penyaluran dana Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) PT PEMA sebesar Rp 20 juta ke Universitas Trisakti di Jakarta.

"Pertama, CSR bukan soal besar kecilnya nominal. CSR adalah hak rakyat Aceh, maka setiap rupiah harus kembali untuk rakyat Aceh," tukas Edy Syahputra dalam rilisnya kepada Serambinews.com, Kamis (11/9/2025).

Edy menegaskan, menyalurkan dana ke luar Aceh jelas salah arah.

Apalagi dengan dalih ada mahasiswa Aceh di kampus tersebut. 

“Itu alasan rapuh dan menyesatkan,” tandas eks Presma Unsam ini.

Kedua, bagi rakyat kecil di gampong, Rp 20 juta bukan angka kecil. 

Baca juga: Disorot, CSR PT PEMA Mengalir ke Universitas Trisakti Dinilai bukan Prioritas

Nilai itu bisa menopang beasiswa mahasiswa di Aceh, membiayai pesantren, atau membantu UMKM. 

Justru yang memalukan adalah ketika pejabat dan pihak tertentu berusaha menutupi kesalahan PT PEMA dengan meremehkan nilai tersebut.

Ketiga, PT PEMA adalah BUMD milik Pemerintah Aceh. 

Orientasi CSR-nya harus jelas, yakni membangun Aceh, bukan menyenangkan pihak luar.

Memberikan dana ke Trisakti, sementara kampus-kampus di Aceh masih minim dukungan, adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah rakyat Aceh.

Baca juga: KPK Tetapkan 2 Anggota DPR RI Jadi Tersangka Korupsi Dana CSR BI, Heri Gunawan dan Satori Terseret?

Edy mewakili suara rakyat Aceh menuntut PT PEMA membuka secara transparan semua alokasi CSR, termasuk alasan penyaluran ke Trisakti.

“Pemerintah Aceh dan DPRA harus memanggil serta mengevaluasi direksi PT PEMA agar tidak lagi bermain-main dengan hak rakyat,” paparnya.

Hentikan segala narasi pembelaan yang justru memperbodoh publik dan merusak marwah Aceh.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved