Jejak Investasi di Pidie
Wawancara Eksklusif, Investasi tak Jalan jika Lahan belum Selesai
CEO Trans Continent, Ismail Rasyid ternyata ikut terlibat dalam proyek pembangunan pabrik semen Laweung. Perannya sebagai rekanan logistik
Apa harapan Anda kepada masyarakat sekitar?
Saya sudah 20 tahun berada di dalam industri logistik. Sebagian besar di pertambangan, seperti tambang emas, batubara, nikel dan bijih besi. Hampir di 16 provinsi saya kirim logistik. Persoalan-persoalan yang timbul adalah masyarakat di lingkar tambang. Dan ini adalah persoalan sosialisasi yang paling utama. Karena, kalau hanya diselesaikan secara aturan yang baku, bahwa ini izin dari Pusat ada, langsung di eksekusi, tentu ini akan menimbulkan percikan-percikan konflik di masyarakat.
Tapi alangkah baiknya sosialisasi dengan masyarakat di lingkar tambang. Mereka ini harus diberikan pengertian, pemahaman, dan kesempatan untuk berpartisipasi di lingkungan tersebut. Khususnya anak-anak muda yang selama ini belum ada kegiatan. Sesuai dengan kapasitasnya harus diberdayakan. Mereka harus dilatih untuk diberikan kesempatan, sehingga mereka ini akan menjadi benteng agar projek itu berjalan dengan baik.
Disamping itu persoalan lingkungan. Kadang-kadang tambang ini ada juga sebagian yang bandel. Asal mereka menghasilkan banyak, tapi meminimumkan cost yang keluar. Dan ini perlu pemerintah, masyarakat dan pemuka agama untuk bisa mengkomunikasikan ini. Sehingga win-win itu muncul. Karena tidak ada pembangunan yang tidak mengorbankan lingkungan. Tidak ada pembangunan yang statis, semua ada pengorbanan. Tapi pengorbanan ini harus kita imbangi dengan recovery, cost sosial, benefit ke masyarakat. Persoalan di lingkungan tambang itu harus kita selesaikan.(*)
* Ismail Rasyid, CEO Trans Continent.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/Bersama-Sekjend-DEA.jpg)