BBM Ilegal di Aceh

Bensin yang Merusak Mesin, Sekali Isi Rusak Bertubi-tubi

Fenomena kerusakan mesin sepeda motor cukup marak di Aceh beberapa tahun terakhir, terutama akibat penggunaan BBM ilegal

Editor: mufti
COVER KORAN SERAMBI INDONESIA
HEADLINE KORAN SERAMBI INDONESIA EDISI SENIN 20251124 

Bejo, seorang mekanik berpengalaman di Banda Aceh, mengaku sering menerima motor rusak dengan gejala mesin tiba-tiba mati, gas tersendat (brebet), hingga hilang tenaga. Fenomena ini mulai merebak seiring maraknya penggunaan BBM ilegal dalam beberapa tahun terakhir.

“Efeknya itu ngeri. Honda (motor) yang baru tiga bulan keluar dari showroom saja bisa kena (rusak),” ungkap Bejo di bengkel Asra Service, Ulee Kareng, Banda Aceh, Rabu (19/11/2025).

Menurut Bejo, komponen yang paling sering rusak adalah fuel pump dan injektor. Fuel pump merupakan komponen vital yang memompa bahan bakar dari tangki menuju injektor dengan tekanan ideal sekitar 40 PSI. Jika tekanannya berada di bawah angka tersebut, motor akan brebet hingga sulit dihidupkan.

Kerusakan akibat BBM ilegal ini biasanya tidak datang sekaligus. Hari ini motor mengalami masalah pada fuel pump, dua hari kemudian bisa merembet ke injektor. Biaya perbaikan satu komponen dapat mencapai sekitar Rp 500 ribu, dan tidak jarang total biaya membengkak karena kerusakan muncul bertahap.

Bejo, yang sudah menjadi mekanik sejak 1995, mengatakan kasus kerusakan akibat BBM ilegal mulai marak dalam enam tahun terakhir. “Kita memang enggak bisa langsung vonis penyebabnya BBM, tapi rata-rata pengaruhnya ke arah situ,” ujarnya.

Selain itu, BBM ilegal sering membuat tangki motor cepat berkarat, sesuatu yang menurutnya nyaris mustahil terjadi pada motor berusia satu hingga dua tahun. “Honda umur 1,5 tahun itu enggak wajar kalau sudah berkarat,” tambah dia.

Bejo juga menjelaskan ciri fisik BBM ilegal yang sering ia temui. Dari aromanya, BBM tersebut cenderung berbau seperti kapur barus setelah beberapa hari berada di dalam tangki. Secara tekstur, cairannya tidak cepat mengering saat menempel di tangan, berbeda dengan bensin asli yang hanya butuh hitungan detik untuk kering.

“Dulu kalau beli minyak dalam plastik, bekas plastiknya itu kita takut kena api. Kalau sekarang, kita bakar pun kadang dia enggak mau nyambar,” jelasnya.

Bejo menegaskan bahwa kerusakan motor akibat BBM ilegal bukan kasus kebetulan, melainkan masalah yang bisa berkembang dan merugikan banyak pemilik kendaraan. “Kalau semakin hari semakin banyak minyak itu beredar, sudah pasti makin banyak motor yang rusak. Kasihan, karena banyak komponennya ikut tumbang,” tuturnya.(*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved