Kisah Pilu Bocah 5 Tahun, Setiap Hari Dirantai Orangtua Tanpa Makanan, Tangis Pecah saat Dievkuasi

Ringkasan Berita:

• SN (5), seorang bocah di Lampung Selatan, Provinsi Lampung setiap hari dirantai saat orangtua pergi bekerja.
• Saat rantai berhasil dilepaskan, tangis SN pecah. Ia langsung dipeluk warga yang menenangkannya.
•  Rantai yang melilit kakinya bahkan meninggalkan bekas luka dan memar di kulit.

SERAMBINEWS.COM - Nasib pilu menimpa seorang bocah yang hidup dalam penyekapan di rumahnya.

Setiap hari, bocah malang itu selalu dirantai dan tidak diberikan makanan.

Bahkan kondisinya sanga memprihatinkan karena menyebabkan luka.

SN (5), seorang bocah di Lampung Selatan, Provinsi Lampung dirantai orangtua. Ini dilakukan karena orangtua pergi bekerja.

Upaya itu agar anak tidak keluar rumah saat orangtua beraktivitas di luar.

Rantai dipaku kuat ke tiang kayu di dalam rumah, menyebabkan luka dan trauma pada anak. 

Orangtua yang melakukan itu adalah Emi (32) ibunya dan Teguh (35) ayah tiri.

 
SN dirantai di rumah yang berada di Desa Karya Tani Register 45, Kecamatan Mesuji Timur, Lampung Selatan, Lampung.

SN dirantai ke tiang kayu di dalam rumah setiap kali orangtua pergi bekerja sejak pukul 04.00 WIB hingga malam hari.

Mereka membawa anak bungsu yang masih berusia dua tahun ke luar rumah. Sedangkan, SN ditinggalkan seorang diri.

Orangtua itu hanya memberikan segelas kopi tanpa makanan.

Baca juga: Kisah Pilu Jumiyah Alami Gangguan Jiwa, Berawal Kesurupan, Sudah 20 Tahun Kaki Dirantai

Hal ini terungkap waktu warga sekitar melakukan penggerebekan.

Pada saat ditemukan, kaki SN terikat rantai yang dipaku kuta ke tiang kayu.