Tips Parenting Anak

Anak Suka Main Handphone, dr Aisah Dahlan Ungkap 5 Rahasia Hadapi Era Gadget pada Anak

Jika dulu orang tua mendidik anak dengan buku, kini gadget menjadi media utama yang bisa dimanfaatkan untuk belajar bahkan membangun kreativitas

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
YouTube Nikita Willy Official
Dalam sebuah kajian parenting, Dr Aisah Dahlan, pakar neuroparenting dan pembicara keluarga islami, memberikan penjelasan menyejukkan tentang cara bijak menghadapi era gadget pada anak, sekaligus mengelola emosi anak remaja yang sedang bertumbuh, Selasa (4/11/2025). 

Dengan begitu, ibu bisa memperkirakan kapan masa subur anak yaitu waktu terbaik untuk memberikan nasihat, bimbingan, atau kritik dengan hasil yang lebih efektif.

“Ketika masa subur, hormon bahagia seperti dopamin dan serotonin sedang tinggi. Itu waktu terbaik untuk diajak bicara dengan tenang,” tambahnya.

4. Cara Menasihati Anak Laki-Laki: Jangan Saat Lapar!

Tidak hanya anak perempuan, Dr Aisah juga membahas perbedaan pendekatan terhadap anak laki-laki. Ia menekankan bahwa anak laki-laki lebih mudah menerima nasihat ketika suasana hati dan perutnya nyaman.

“Pantang menasihati anak laki-laki saat lapar. Kalau mau kasih nasihat, sambil makan,” katanya sambil tersenyum.

Menurutnya, momen makan bersama bisa menjadi waktu terbaik untuk membangun komunikasi hangat antara ayah atau ibu dengan anak laki-lakinya. Anak laki-laki, lanjutnya, sering merasa tertekan jika terus diingatkan saat mereka sedang kelelahan atau lapar. Karena itu, pendekatan emosional dan waktu yang tepat menjadi kunci keberhasilan komunikasi.

5. Lembut pada Anak Berkebutuhan Khusus: Latih dengan Doa dan Kesabaran

Dalam sesi tanya jawab, seorang ibu menanyakan tentang anaknya yang mengalami cerebral palsy (CP) dan sering menolak terapi karena merasa sakit. 

Menanggapi hal ini, Dr Aisah memberikan pesan penuh empati.

“Mulailah dengan berbicara pada Allah. Ya Allah, lembutkan hatiku untuk anakku yang Engkau titipkan secara istimewa. Baru kemudian ajak anak bicara dengan lembut.”

Ia menjelaskan bahwa anak berkebutuhan khusus sangat peka terhadap energi dan perasaan orang tuanya.

Jika ibunya sedang lelah atau kesal, anak pun akan merasakannya. Karena itu, latihan atau fisioterapi sebaiknya dilakukan dengan suasana hati yang sabar, tenang, dan penuh kasih sayang.

Sebagai pengalih perhatian, anak boleh diberikan tontonan atau gadget yang menyenangkan selama proses terapi karena hiburan kecil bisa membantu mengurangi rasa sakit dan menumbuhkan semangat.

Melalui penjelasannya, Dr Aisah Dahlan menegaskan bahwa era digital bukanlah ancaman, melainkan ujian kesabaran dan kebijaksanaan bagi para orang tua. Gadget hanyalah alat yang paling berpengaruh adalah cara kita menanamkan nilai dan kasih sayang di dalam keluarga.

“Setiap era pasti ada sisi negatifnya, tapi kalau kita berprasangka baik dan mendidik dengan cinta, maka yang tumbuh adalah kebaikan,” tutup Dr Aisah. 

(Serambinews.com/Firdha)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved