Tips Parenting Anak
Anak Suka Main Handphone, dr Aisah Dahlan Ungkap 5 Rahasia Hadapi Era Gadget pada Anak
Jika dulu orang tua mendidik anak dengan buku, kini gadget menjadi media utama yang bisa dimanfaatkan untuk belajar bahkan membangun kreativitas
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Di tengah derasnya arus digitalisasi, para orang tua sering dibuat bingung, apakah gadget menjadi ancaman bagi perkembangan anak, atau justru bisa menjadi sarana belajar yang bermanfaat?
Dalam sebuah kajian parenting, Dr Aisah Dahlan, pakar neuroparenting dan pembicara keluarga islami, memberikan penjelasan menyejukkan tentang cara bijak menghadapi era gadget pada anak, sekaligus mengelola emosi anak remaja yang sedang bertumbuh.
Melalui gaya bicara yang lembut namun tegas, Dr Aisah Dahlan mengajak para ibu untuk berprasangka baik terhadap perubahan zaman dan memahami kondisi psikologis serta biologis anak-anak mereka.
Berikut lima rahasia penting dari Dr Aisah Dahlan dalam menghadapi era gadget dan dinamika emosi anak remaja dengan penuh kasih sayang.
1. Berbaik Sangka pada Gadget: Alat, Bukan Musuh
Menurut Dr Aisah Dahlan, orang tua perlu mengubah cara pandang terhadap gadget. Ia menegaskan bahwa teknologi tidak selalu membawa dampak buruk jika digunakan dengan niat dan cara yang benar.
“Saya dulu otaknya itu buku, karena informasi datang dari buku. Sekarang otak anak-anak itu gadget, karena di situlah mereka menerima informasi,” jelas Dr Aisah dikutip Serambinews.com, Selasa (4/11/2025) dari YouTube Pecinta dr Aisah Dahlan CHT.
Baca juga: 6 Dampak Buruk Memaksa Anak Harus Nilai Bagus, dr Aisah Dahlan: Depresi hingga Kehilangan Arah Hidup
Ia mengingatkan bahwa setiap era memiliki tantangan dan peluangnya sendiri.
Jika dulu orang tua mendidik anak dengan buku, kini gadget menjadi media utama yang bisa dimanfaatkan untuk belajar, berkomunikasi, bahkan membangun kreativitas.
Namun, sikap orang tua terhadap teknologi sangat menentukan hasilnya. “Kalau kita berprasangka baik, maka kebaikanlah yang muncul. Tapi kalau kita terus curiga, justru efek negatifnya akan lebih besar,” tambahnya.
2. Ajarkan Anak Istirahat dari Layar untuk Menjaga Kesehatan
Dr Aisah juga menekankan pentingnya mengatur waktu penggunaan gadget agar tidak berdampak buruk pada kesehatan mata dan tubuh anak. Ia memberikan tips sederhana yang bisa langsung diterapkan di rumah:
- Setelah menatap layar dalam waktu lama, anak diminta menutup mata selama 30 detik atau melihat benda jauh sejauh 6 meter.
- Saat anak tidur, hindari meletakkan gadget di atas dada atau dekat kepala. Orang tua disarankan memindahkannya ke meja atau nakas agar tidak mengganggu kualitas tidur.
Menurutnya, langkah-langkah kecil seperti ini bukan sekadar menjaga kesehatan fisik anak, tetapi juga membangun kebiasaan disiplin dan kepedulian diri.
Baca juga: 5 Langkah Ikhtiar Hilangkan Suuzon pada Suami Usai Pernah Disakiti, dr Aisah Dahlan: Bikin Tenang
3. Pahami Perubahan Emosi Anak Perempuan yang Mulai Baligh
Salah satu poin penting yang dibahas Dr Aisah adalah fenomena remaja perempuan usia 12 tahun ke atas, yang sudah mulai mengalami menstruasi.
Ia menjelaskan bahwa lonjakan dan penurunan hormon seperti estrogen dan progesteron sangat memengaruhi emosi dan sikap anak.
“Pantang menasihati anak perempuan saat mau mens atau di hari pertama sampai kelima menstruasi. Kalau dipaksakan, reaksinya bisa keras,” ujar Dr Aisah.
Beliau menyarankan agar orang tua membantu anak mencatat siklus menstruasinya di kalender atau aplikasi.
| 6 Dampak Buruk Memaksa Anak Harus Nilai Bagus, dr Aisah Dahlan: Depresi hingga Kehilangan Arah Hidup |
|
|---|
| 8 Perbedaan Anak Gen Z & Gen Alfa, dr Aisah Dahlan: Sama-Sama Melek Gawai tapi Pola Asuh Berubah |
|
|---|
| 5 Kesalahan Parenting yang Bisa Bikin Anak Trauma Seumur Hidup, dr Aisah Dahlan: Bilang Anak Pemalas |
|
|---|
| Pantang Menasihati Anak Perempuan saat Mau Menstruasi, dr Aisah Dahlan Ungkap Alasannya, 'Bertanduk' |
|
|---|
| Kesulitan Nasihati Anak? dr Aisah Dahlan Beberkan Kuncinya Dalam Islam: Kalau Kasar Menjauh |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.