Pembunuhan Sadis Pemuda di Sampang, 2 Pelaku Ditangkap, Motif Asmara Jadi Pemicu
Polisi telah menangkap dua pelaku penganiayaan berat yang berujung kematian Raffa Galang Prayoga, Minggu (9/11/2025).
Terkadang, Galang nongkrong di rumah teman semasa kecilnya di dekat permukiman sang tante.
Jikalau kebetulan beberapa anggota keluarga besar yang lain berkumpul di rumah sang tante, Galang lebih memilih menghabiskan waktu dengan mereka.
Sehingga, Bambang menampik anggapan jika putra sulungnya itu memiliki kebiasaan atau pergaulan bebas yang terkesan serampangan.
Galang merupakan anak 'rumahan' yang kerap kali menghabiskan waktu bersama kerabat dan teman sepermainan di dekat rumah keluarganya.
"Cuma anaknya itu tertutup masalah pribadi. Tapi dia kalau bercanda itu ramai, sama adik-adiknya ramai. Sama keponakannya ramai. Sama teman-temannya juga ramai. Sama saudaranya kalau kita kumpul-kumpul paling ramai dia," jelasnya.
Bambang mengakui Galang memiliki kepribadian yang cenderung tertutup dan pendiam.
Namun perangai tersebut hanya akan tampak tatkala berjumpa dengan orang baru dikenalnya.
Jikalau sudah bertemu dengan orang yang membuatnya nyaman seperti teman tongkrongan, kerabat, atau teman semasa sekolah, Galang bukan menjadi sosok pendiam.
Bambang menegaskan, anak sulungnya itu tak memiliki permasalahan pribadi yang terlalu berlebihan. Normal seperti anak sepantarannya.
"Pokoknya kayak humble (rendah hati). Tenang gitu. Intinya itu dipendam sendiri. Orangtua itu kayaknya enggak boleh tahu, gitu loh," tuturnya.
Galang merupakan pribadi yang sopan, ramah dan penuh hormat kepada orang tua, yakni Bambang dan tante, hingga bibi.
Kepada Bambang, Galang tak pernah sekalipun membantah jika disuruh ini dan itu di dalam rumah.
Termasuk saat Bambang sesekali terlampau geram dengan ulah sang anak hingga memukulnya karena ketahuan meninggalkan salat. Galang cuma diam saja dan menerima.
"Dia itu sudah besar, saya pukul tetap, kalau dia enggak salat, kalau dia nakal tetap saya pukul. Dia enggak marah, kalau (seandainya) saya dibalas tuh saya kalah. Temenan (sungguhan), wong saya enggak punya tangan," katanya sambil sesenggukan menahan tangis.
Baca juga: Ngeri! Usai Timnya Cetak Gol, Pemain Afrika Diserang Penonton sampai Berdarah, Begini Kondisi Korban
Baca juga: Kesulitan Air Bersih, Warga Singkil Utara Buat Sumur Bor Tradisional, Begini Caranya
Baca juga: Doa Lama Dikabulkan Allah SWT, Ternyata Ini Penyebabnya
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com
| Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Bertambah Jadi 96 Orang, 29 Masih Dirawat, Pelaku Sudah Sadar |
|
|---|
| Anggota DPRA Waled Landeng Tantang Pemuda Aceh Utara Tulis Buku Sejarah Pahlawan |
|
|---|
| Jamaluddin Idham Bantu Beasiswa dan Laptop untuk Adik Korban Pengeroyokan di Masjid Sibolga |
|
|---|
| Dilepas Bupati, Ikatan Pemuda Aceh Utara Road Show ke Sekolah |
|
|---|
| Ustad Masrul Aidi Bantah Bullying Jadi Motif Pembakaran Pesantren: Kesimpulan Polresta Prematur |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.