Konflik Rusia dan Ukraina

Perang Rusia vs Ukraina Semakin Meluas, Kini Berkecamuk di Darat dan Laut Front Timur

Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan perebutan tiga desa di sepanjang garis depan sekitar 1.000 km, termasuk dua desa di provinsi Zaporizhzhia. 

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Tangkapan layar dari video di kanal Telegram/Exilenova+
Asap dan api dilaporkan mengepul dari pelabuhan minyak Tuapse Rusia di Laut Hitam. 

Kantor berita Kyiv Post melaporkan serangan itu terjadi sekitar pukul 01.00 dini pada 10 November 2025 (waktu setempat). 

Video yang beredar di media sosial Rusia merekam dua ledakan besar di area dermaga dan kebakaran terjadi di tengah malam.

Pelabuhan Tuapse memiliki kapasitas untuk mengangkut sekitar 17 juta ton produk minyak per tahun.

Sebelumnya, pelabuhan ini diserang oleh kapal tak berawak Ukraina dua kali pada 24 September 2025 dan malam 1 November 2025 hingga pagi 2 November 2025. 

Akibatnya, dua kapal tanker minyak rusak parah, dan kegiatan ekspor terpaksa dihentikan selama beberapa hari.

Pihak berwenang di wilayah Krasnodar Rusia mengatakan mereka telah "mencegat" empat kapal robot dan "tidak ada kerusakan serius".

Namun, menurut sumber independen, setidaknya satu kapal tanker minyak yang berlabuh di dermaga 167 terkena serangan, menimbulkan ledakan setinggi lebih dari 50 meter dan memecahkan kaca banyak bangunan di dekat pantai.

Beberapa sumber Rusia juga menyebutkan kemungkinan Ukraina menguji coba peluncuran rudal jelajah baru bernama Flamingo, tetapi belum ada konfirmasi pasti.

Pada saat yang sama, puluhan kendaraan udara tak berawak (UAV) Ukraina menyerang infrastruktur kereta api di kota Rostov di pesisir Laut Azov. 

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan telah menembak jatuh semua pesawat tersebut, tetapi video viral menunjukkan ledakan dan api di dekat stasiun kereta api utama.

Pejabat Ukraina mengatakan mereka melancarkan serangan terhadap infrastruktur energi dan transportasi Rusia pada akhir Juli, yang bertujuan untuk "melemahkan pendapatan minyak musuh".

Hingga saat ini, Ukraina telah melakukan sedikitnya 160 serangan yang dikonfirmasi terhadap fasilitas energi di wilayah Rusia.

Serangan ini telah merugikan Rusia sebesar 20–40 persen dari kapasitas penyulingan nasionalnya, dengan dampak terburuk di wilayah barat dan tengah – yang berada dalam jangkauan UAV Ukraina.

Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina "akan menanggapi dengan tepat praktik Rusia yang membiarkan warga sipil kedinginan dan kegelapan" dan bahwa serangan balik Kiev "akan jauh lebih efektif daripada serangan Moskow". (*)

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Baca dan Ikuti Berita Serambinews.com di GOOGLE NEWS 

Bergabunglah Bersama Kami di Saluran WhatsApp SERAMBINEWS.COM 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved