Konflik Rusia Vs Ukraina

AS dan Rusia Disebut Susun Rencana Baru Akhiri Perang Ukraina, Kyiv Diminta Menyerah

Amerika Serikat (AS) dan Rusia dikabarkan tengah menyusun rencana rahasia untuk mengakhiri perang di Ukraina.

Editor: Amirullah
THE WHITE HOUSE
Pertemuan Presiden AS, Donald Trump dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Jumat (15/8/2025) di Alaska. 

Kyiv merespons dengan mendapatkan dukungan signifikan berupa persenjataan dan bantuan militer dari Amerika Serikat dan negara-negara anggota NATO.

Hingga kini, perang antara kedua negara bertetangga itu masih berlangsung dengan perkembangan terbaru sebagai berikut.

Baca juga: Good Governance di Era Digital: FISIP UIN Ar-Raniry Kupas Tantangan “Kuburan Digital”

Serangan Rusia Hujani Ternopil, 26 Orang Tewas

Serangan Rusia di Ternopil menewaskan 26 orang termasuk tiga anak-anak.

Selain itu, 93 orang lainnya terluka termasuk 18 anak-anak. 

"Pekerjaan tidak akan berhenti di malam hari: seluruh unit akan terus membersihkan puing-puing dan memberikan bantuan kepada para korban. Petugas kepolisian akan memantau pemeliharaan ketertiban umum dan mencegah penjarahan," demikian bunyi laporan Layanan Darurat Ukraina, Rabu (19/11/2025).

Sementara itu di wilayah Sumy, pertahanan udara Ukraina menembak 61 pesawat nirawak Rusia.

Ukraina Ingin Lanjutkan Pertukaran Tahanan 

Presiden Volodymyr Zelenskyy menyatakan harapan bahwa pada akhir tahun 2025, Ukraina akan dapat melanjutkan pertukaran tahanan dengan pihak Rusia.

Ia optimis dapat melakukan hal tersebut setelah bertemu Presiden Turki Erdogan, mitra penting dalam negosiasi dengan Rusia.

"Kami berusaha keras untuk melanjutkan pertukaran. Pertukaran tahanan untuk memulangkan warga sipil dan militer Ukraina yang ditahan Rusia. Termasuk tahanan politik dan agama Tatar Krimea. Tentu saja, kami sedang berupaya untuk memulangkan anak-anak Ukraina kami. Kami memiliki platform untuk ini," katanya dalam konferensi pers dengan Presiden Turki Erdogan, Rabu.

Presiden Ukraina menegaskan proses negosiasi harus dilanjutkan. 

"Sekarang banyak proses telah diaktifkan. Kami berusaha memastikan bahwa semua kegiatan ditujukan khusus untuk perdamaian, keamanan yang terjamin. Perang harus diakhiri. Tidak ada alternatif selain perdamaian. Rusia harus menyadari bahwa tidak boleh ada imbalan untuk perang, untuk pembunuhan," jelasnya.

Tahun ini, kedua negara yang berperang itu telah melakukan tiga kali pertukaran tahanan, membebaskan lebih dari 5.000 orang Ukraina dan 1.200 orang Rusia.

Pertukaran itu terjadi setelah kedua pihak menyepakati perjanjian pertukaran yang ditengahi Turki dan Amerika Serikat, lapor Suspilne.

Ukraina Pecat 2 Menteri terkait Korupsi

Parlemen Ukraina, Verkhovna Rada Ukraina, mengonfirmasi pemecatan Svitlana Hrynchuk dari jabatan Menteri Energi pada Rabu kemarin.

Setidaknya, 315 deputi mendukung keputusan tersebut, menurut laporan Modern.az.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved