Kupi Beungoh
Tazkirah Menyongsong Muktamar PPP: Uang Bukan Segalanya, Politik Adalah Amanah
Wahai para kader Kakbah di seluruh Indonesia, Muktamar X ini bukan sekadar agenda rutin, tapi ini adalah titik balik bagi para pencinta Kakbah.
Selama beberapa tahun terakhir, PPP terseret dalam praktik politik yang sekular, pragmatis, oportunis, bahkan hedonistis. Akibatnya, partai yang dulu dibanggakan sebagai rumah besar umat Islam kini mulai ditinggalkan, tenggelam dari panggung utama politik nasional.
Jika figur yang sama tetap dipertahankan sebagai pemimpin DPP PPP, maka kekhawatiran kita bukan lagi soal elektabilitas, tapi soal eksistensi.
PPP bisa benar-benar hilang dari ingatan umat, kehilangan ruh perjuangannya, dan gagal menjalankan peran strategisnya sebagai penyambung aspirasi rakyat dan penjaga nilai-nilai Islam dalam politik.
Baca juga: Jelang Muktamar X PPP, Forum Munas dan Silatnas Keluarkan Pernyataan Sikap dan Rekomendasi
Titik balik Partai Kakbah
Wahai para kader Kakbah di seluruh Indonesia, Muktamar X ini bukan sekadar agenda rutin, tapi ini adalah titik balik bagi para pencinta Kakbah.
Mari kita pilih pemimpin yang punya keberanian, keilmuan, dan komitmen untuk menghidupkan kembali semangat amar ma’ruf nahi munkar.
Agar PPP kembali eksis, dipercaya, dan mampu memperjuangkan Indonesia yang damai, adil, dan berakhlak mulia.
Jika PPP terus dikelola secara pragmatis dan jauh dari nilai-nilai ideologisnya, maka bukan tidak mungkin partai ini akan semakin terpinggirkan dari hati umat.
PPP adalah warisan para ulama, simbol perjuangan Islam dalam politik nasional.
Maka, sudah sepatutnya partai ini dipimpin oleh sosok yang mampu menghidupkan semangat amar ma’ruf nahi munkar, menyuarakan keadilan, dan memperjuangkan kesejahteraan rakyat dalam bingkai nilai-nilai Islam.
Hanya dengan itu, PPP dapat kembali menjadi rumah besar umat Islam yang aktif, relevan, dan dipercaya.
Semoga muktamar kali ini menjadi momentum kebangkitan, bukan sekadar rutinitas politik.
Mari kita jaga marwah partai, demi Indonesia yang damai, adil, dan berakhlak mulia—baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghafur.
*) PENULIS adalah Abang Jakarta 1979; Politisi Senior PPP; Mantan Anggota Parlemen, DPR/DPD/MPR-RI.
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab penulis.
Baca artikel KUPI BEUNGOH lainnya di SINI
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.