Kupi Beungoh

DEA dan Arah Baru Pembangunan Ekonomi Aceh

Dalam konteks Aceh sebagai daerah otonomi, DEA memegang peran penting sebagai jembatan antara potensi daerah dan arah pembangunan nasional.

Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM/HO
Teuku Surya Darma, Mahasiswa Program Doktor (Ph.D.) Fakulti Sains Sosial di Universiti Sains Malaysia (USM), Penang, Malaysia 

Pemerintah perlu membuka ruang bagi keterlibatan DEA dalam forum pengambilan keputusan ekonomi daerah, bukan sekadar diminta setelah keputusan diambil. Selain itu, perlu dibangun sistem monitoring dan evaluasi kolaboratif agar setiap rekomendasi DEA memiliki jejak implementasi yang jelas.

Dengan langkah ini, DEA tidak hanya menjadi lembaga penasihat, tetapi mitra pengendali arah pembangunan Aceh yang berlandaskan ilmu, data, dan nilai Islam. Dalam situasi ekonomi global yang semakin kompleks, sinergi antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi kunci. Dan DEA adalah simpul penting dari sinergi itu.

Aceh memiliki peluang besar untuk menjadi model pembangunan ekonomi Islam yang berkeadilan, berkelanjutan, dan berbasis pengetahuan. Namun peluang itu hanya akan nyata jika rekomendasi DEA benar-benar menjadi pedoman, bukan sekadar wacana.


---
 *Penulis adalah Mahasiswa Program Doktor Falsafah di School Social Sciences, USM, Penang, Malaysia

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Baca artikel KUPI BEUNGOH lainnya di SINI

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved