Jurnalisme Warga
IN MEMORIAM, Dr Samsulrizal sang Pendidik yang Mengayomi
DUNIA pendidikan Aceh kembali berduka. Kabar berpulangnya Dr. Drs. Samsulrizal, M.Kes., Dekan FKIP USK
Menjadi penerang
Kepergian Dr Samsulrizal MKes adalah sebuah akhir dari sebuah babak, tetapi bukan akhir dari cerita. Warisan terbesarnya bukan pada gelar akademik yang mentereng, bukan pada jabatan yang pernah diemban, tetapi pada teladan hidup yang ia tinggalkan.
Ia meninggalkan warisan tentang pentingnya integritas dalam birokrasi dan akademik. Ia menunjukkan bahwa seorang pemimpin bisa tetap rendah hati dan dekat dengan yang dipimpinnya.
Samsul membuktikan bahwa kecerdasan intelektual harus berjalan beriringan dengan kecerdasan emosional dan spiritual.
Bagi FKIP USK, kepergiannya adalah tantangan untuk melanjutkan estafet kepemimpinan pendidikan yang mengayomi. Spiritnya harus terus hidup dalam setiap kebijakan, dalam interaksi dosen dan mahasiswa, juga dalam visi mencetak guru-guru masa depan Aceh.
Sebagai penutup, dunia mungkin mengenang Samsulrizal sebagai seorang akademisi dan birokrat yang sukses. Namun, bagi mereka yang pernah merasakan hangatnya bimbingannya, kedalaman perhatiannya, dan ketulusan senyumnya, ia akan selalu dikenang sebagai sang Pendidik yang Mengayomi.
Sebuah pepatah Afrika mengatakan, "Seorang tua yang wafat adalah seperti sebuah perpustakaan yang terbakar." Kepergian Samsulrizal terasa persis seperti itu—sebuah khazanah ilmu, kebijaksanaan, dan kemanusiaan yang telah pergi— meninggalkan kita dengan kenangan dan tanggung jawab untuk melanjutkan apa yang telah ia rintis.
Selamat jalan Guru, yang berpulang dalam perjuangan menuju USK 1. Namun, takdir berkata lain.
Terima kasih untuk segala teladan. Semoga amal ibadah dan pengabdianmu diterima di sisi-Nya. Amin.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.