Kupi Beungoh

Pekan Kesadaran Antimikroba Sedunia, Apa Peran Dokter Hewan?

WAAW dirayakan sebagai upaya meningkatkan kesadaran terhadap resistensi antimikroba atau antimicrobial resistence (AMR)

Editor: Yeni Hardika
FOR SERAMBINEWS.COM
Azhar Abdullah Panton, Dokter hewan sekaligus pemerhati masalah kesehatan masyarakat. 

Hal ini bisa terjadi akibat kurangnya pengetahuan peternak dan pola pemasaran antimikroba sebagai obat hewan yang dapat diperoleh secara bebas di agen-agen atau Poultry Shop.

Waktu henti satu jenis antibiotika dengan antibiotika lainnya tidak sama.

Tergantung dari jenis ternak, cara pemakaian, dosis dan proses absorbsi, distribusi serta eliminasi dari obat yang bersangkutan.

Karena itu pengawasan dari dokter hewan terlatih sangat penting dalam penggunaan antimikroba, disamping produsen obat hewan wajib mencantumkan label yang menerangkan waktu henti obat secara jelas.

Daging dan hati ayam adalah produk yang paling banyak tercemar residu antibiotika, terutama golongan penisilin dan tetrasiklin.

Begitu juga dengan daging dan hati sapi, juga kerap mengandung residu antibiotika dan hormon. 

Bila kandungan residu melebihi batas kadar residu maksimum (Maximum Residu Limit/MRL) yang direkomendasikan mengakibatkan produk ternak tersebut tidak aman dikonsumsi sebab bisa menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia. 

Baca juga: Paradoks HIV/AIDS Di Negeri Syariah

Secara garis besar gangguan yang dapat terjadi meliputi beberapa asek, antara lain: Pertama, aspek immunopatologis.

Beberapa jenis antibiotika dapat menimbulkan alergi, baik pada manusia maupun hewan akibat reaksi penolakan tubuh.

Contoh, penisilin yang sebagian besar jenis hewan dan manusia alergi terhadapnya.

Kedua, aspek toksikologis. Mengonsumsi produk yang mengandung residu dalam jumlah tinggi dapat mengakibatkan keracunan.

Evaluasi keamanan bagi residu obat-obatan ternak dalam makanan dapat dilakukan dengan jalan mengetahui nilai MRL.

Ketiga, aspek mikrobiologis. Pemberian antibiotika dalam dosis rendah (dibawah dosis pengobatan) dapat mengakibatkan timbulnya turunan mikroba yang resisten terhadap obat-obatan.

Kondisi ini mengakibatkan kegagalan pengobatan pada penyakit infeksi.

Resistensi bisa menimbulkan Superbug, yaitu bakteri yang tidak dapat dibunuh oleh antibiotika mutakhir sekalipun.

Peran dokter hewan

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved