Mengenang Tsunami
Selamat Jalan Syuhada Tsunami
Tanpa Kusadari, tanganku menulis coretan ini, menjawab puisimu.
***
Ajun Jeumpet, Desember 2004
Anakku aku membaca puisimu dengan hati dan batinku. Subhanallah…. Dedek, engkau pamit dengan segala kepasrahan mu kepada Pencipta….tidak anakku, aku akan menemanim di setiap saat dengan doaku dan tetap kubungkus Dedekku dengan surat Al Ikhlas mu Ya Rabb. Di setiap Shubuhku air mata seorang ibu berdoa aku pasrah Ya Rabb… kehendak Mu
Tanpa Kusadari, tanganku menulis coretan ini, menjawab … puisimu.
Setelah tujuh tahun, kucoba beranikan diri mengirim tulisan ini ke redaksi Serambi Indonesia, pantaskah untuk dimuat? Aku tak peduli, Anakku. Aku mewakili para ibu … yang kehilangan anak-anakku sebagai syuhada tsunami 2004.
* Dra. Tjut Mardhiah, SH,
Penulis adalah, Pimpinan Yayasan Pendidikan Islam Rihai, Koordinator Taman Pengajian Alquran Tgk. Syhiek Empeetrieng Indrapuri
-------------------------------
Kenangan dalam bentuk tulisan dapat dikirimkan ke email: kenangtsunami2612@serambinews.com beserta
foto diri, keluarga, dan kerabat yang meninggal akibat tsunami. Tak
terkecuali korban selamat (survivor) yang kini telah mampu bangkit
menata kehidupannya kembali.