Cacing Pita Berbahaya Bagi Manusia, Begini Cara Deteksi dan Pencegahannya

Cacing sendiri punya banyak jenis, beberapa di antaranya menyimpan bahaya bagi manusia.

Editor: Faisal Zamzami
Kompas.com/Tigor Munthe
Tim FK UISU Medan, Sumatera Utara, saat menunjukkan cacing pita, Senin (26/3/2018). 

SERAMBINEWS.COM - Cacing adalah hewan yang sangat mudah ditemui.

Cacing sendiri punya banyak jenis, beberapa di antaranya menyimpan bahaya bagi manusia.

Di antara banyak jenis cacing parasit, salah satunya adalah cacing pita.

Cacing pita dapat masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan penyakit.

Dalam bahasa medis, infeksi cacing pita disebut dengan Taeniasis.

Baca: VIDEO - Wajah Penjambret HP Muncul di Siaran Langsung, Korbannya Sedang Live Facebook

Baca: Promosikan Aceh Marathon 2018, Gubernur Aceh Undang Masyarakat ke Car Free Day Jakarta

Lantas, apa akibatnya bila cacing pita masuk ke dalam tubuh?

Sejauh apa bahayanya untuk tubuh?

Sebelum menjawab bahaya cacing pita, kita perlu tahu bagaimana hewan ini masuk ke tubuh manusia.

Ada dua jenis utama parasit penyebab infeksi cacing pita: Pertama adalah Taenia saginata yang berasal dari sapi dan Kedua adalah Taenia solium yang berasal dari babi.

Parasit ini dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui daging yang terkontaminasi atau daging yang tidak dimasak dengan benar.

Setelah makanan tersebut dicerna, kepala cacing pita akan menempel kuat ke dinding usus halus manusia.

Cacing ini kemudian tumbuh besar dan berkembang biak dengan menyerap gizi makanan yang Anda makan sehari-hari.

Baca: Komunitas Seni Bener Meriah dan Aceh Tengah Nyatakan Dukungan Penyelanggaraan GAMIFest 2018

Baca: Peserta Fun Bike HUT Ke-16 Abdya Sudah Bisa Ambil Baju Kaos

Parasit ini kemudian meneteskan telur dan ditumpahkan untuk dikeluarkan bersama feses.

Orang yang terkena taeniasis biasanya tidak merasakan gejala apapun.

Itu sebabnya banyak yang sebenarnya sudah sakit, tapi tidak menyadarinya.

Namun, gejala awal yang mungkin tampak dari taeniasis adalah mual, lemah, nafsu makan menurun, dan diare.

Jenis gejala dan tingkat keparahannya akan tergantung pada seberapa lama waktu infeksi dalam tubuhnya.

Baca: Ada Logo Bendera Alam Peudeung di Kongres Umat Islam Sumatera Utara

Baca: Banjir dan Longsor Kembali Landa Aceh Selatan, Dua Jembatan dan 41 Rumah di Trumon Rusak

Infeksi

Karena taeniasis umumnya tidak menimbulkan gejala, infeksi ini justru harus diwaspadai.

Pasalnya, larva cacing mampu bertahan hidup di dalam tubuh manusia hingga 30 tahun lamanya.

Semakin infeksi dibiarkan, maka risiko komplikasi bisa terjadi kapan saja.

Jika larva cacing sampai keluar dari usus dan membentuk kista di jaringan lain, maka infeksi ini dapat menyebabkan kerusakan organ dan jaringan.

Baca: Nyak Sandang Sudah Jalani Operasi Katarak, Ini Keinginannya Saat Kembali Bisa Melihat dengan Terang

Baca: Berusaha Kabur dan Loncat dari Mobil, Tersangka Narkoba Ditembak Mati Personel BNNP Aceh

1. Alergi

Kista cacing pita bisa saja pecah dan melepaskan lebih banyak larva di dalam tubuh.

Larva ini dapat berpindah dari satu organ ke organ lain yang kemudian membentuk kista tambahan.

Kista yang pecah atau bocor dapat menyebabkan reaksi yang mudah dikenali tubuh, seperti alergi, gatal-gatal, bengkak, dan sulit bernapas.

2. Gangguan sistem saraf pusat

Neurosistiserkosis adalah salah satu bentuk komplikasi taeniasis yang terjadi ketika larva berhasil menginfeksi otak.

Neurosistiserkosis merupakan gangguan sistem saraf pusat yang disebabkan oleh adanya kista cacing di bagian otak dan sumsum tulang belakang.

Akibatnya, penderita akan kejang-kejang dan merasakan gejala yang mirip dengan tumor otak.

Sementara itu, kista spinal dapat menyebabkan penurunan kelemahan secara umum hingga penderita mengalami kesulitan berjalan.

Lebih parahnya lagi, komplikasi infeksi ini dapat menyebabkan meningitis, hidrosefalus, demensia, bahkan kematian.

Baca: Soal Prostitusi Online, Bupati Aceh Besar Sudah Periksa CCTV The Pade Hotel, Ini Hasilnya

Baca: Nelayan Aceh Singkil Kekurangan BBM, Dibutuhkan 29 Ton yang Tersedia Hanya 8 Ton

3. Komplikasi fungsi organ

Selain menginfeksi organ pencernaan, infeksi parasit ini juga dapat keluar dari usus dan memengaruhi organ tubuh lainnya.

Larva parasit yang mencapai organ jantung dapat menyebabkan aritmia jantung atau bahkan gagal jantung.

Sementara dalam kasus yang jarang, cacing pita yang menginfeksi mata dapat membentuk lesi mata dan menyebabkan hilangnya penglihatan atau kebutaan.

Tanpa disadari, kista bisa tumbuh dan menyebar di seluruh tubuh.

Akibatnya, tekanan pada pembuluh darah menjadi tersumbat dan menghalangi sirkulasi darah.

Ini sebabnya pembuluh darah bisa pecah hingga membutuhkan operasi darurat atau transplantasi organ yang terinfeksi. 

Baca: Setelah Tiba di Aceh dari Malaysia, Pria Ini Ambruk Melihat Kondisi Anaknya di Rumah Sakit

Baca: VIDEO - Berkunjung ke Pulau Banyak, Mutiara di Samudera Hindia

4. Terjadinya penyumbatan pada organ pencernaan

Cacing yang menginfeksi tubuh secara terus menerus akan tubuh dan berkembang.

Jika cacing pita tumbuh terlalu besar, maka parasit ini bisa menyebabkan penyumbatan, biasanya terjadi pada usus, saluran empedu, usus buntu, atau pankreas.

Deteksi dan Pencegahan Karena infeksi cacing pita cenderung tidak menimbulkan gejala, maka akan sangat sulit untuk mendeteksi keberadaan cacing pita di dalam tubuh.

Namun, Anda bisa berkonsultasi pada dokter dan melakukan pemeriksaan feses guna melihat kemungkinan adanya jenis parasit ini dalam tubuh Anda.

Baca: Diajak Bergabung ke Partai Gerindra oleh Prabowo, Ternyata Ini Keputusan Gatot Nurmantyo

Baca: Nyinyir Presiden Jokowi di Media Sosial, Arseto Pariadji Jadi Tersangka Ujaran Kebencian dan Ditahan

Sebelum jatuh sakit, pastikan Anda sudah melakukan berbagai upaya pencegahan agar terhindar dari Taeniasis. Caranya mudah dan sederhana, kok.

Berikut tips-tipsnya:

  • 1. Cuci tangan pakai sabun dan air yang mengalir sebelum makan atau memegang makanan dan setelah ke toilet.
  • 2. Cuci setiap bahan makanan dengan air mengalir hingga benar-benar bersih.
  • 3. Masak daging pada suhu minimal 63 derajat Celcius untuk membunuh telur atau larva cacing pita.
  • 4. Bekukan daging selama 7 sampai 10 hari dan ikan minimal 24 jam di dalam freezer dengan suhu – 35 derajat Celcius untuk membunuh telur dan larva cacing.
  • 5. Hindari konsumsi daging yang mentah, baik itu daging babi, daging sapi, maupun ikan.

Baca: Pengakuan Anak Zaini Misrin TKI Dipancung di Arab Saudi, Umi Dipaksa Hubungan Badan Oleh Majikan

Baca: Gatot Nurmantyo: Prabowo Tidak Pernah Ragu Maju Sebagai Calon Presiden di Pemilu 2019

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Bahaya Cacing Pita, Cara Deteksi, dan Pencegahannya"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved