Natalius Pigai: Reuni 212 tak Ada Kaitan Dengan Politik, Hanya Momentum Umat Islam Kembali Berkumpul

reuni kali ini dilaksanakan kebetulan saat tahun politik sehingga banyak anggapan gerakan itu untuk kepentingan politik

Editor: Muhammad Hadi
Tribunnews.com
Natalius Pigai 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Umat Islam dari berbagai daerah di Indonesia kembali berdatangan ke ibu kota Jakarta.

Kedatangan mereka dalam rangka menghadiri acara Reuni 212 di Monas, Jakarta, Minggu (2/12/2018).

Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai menyebut Reuni 212 yang akan digelar, Minggu (2/12/2018) tidak ada unsur politik.

Baca: Jelang Reuni Akbar Alumni 212, Ini Imbauan Lengkap Habib Rizieq Shihab

Baca: Peringatan Satu Tahun Aksi 411, Ini Pesan Pimpinan FPI Habib Rizieq untuk Alumni 212

Dia mengatakan acara tersebut merupakan wujud memperjuangkan keadilan untuk umat Islam.

Hal tersebut juga sekaligus membantah pernyataan  Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) yang menilai Reuni 212 adalah gerakan oposisi politik.

"Kepentingan untuk memperjuangkan keumatan umat Islam, tujuannya memperjuangkan keadilan untuk umat Islam, tidak lebih tidak kurang, nggak ada hubungan politik," ucap Natalius dalam diskusi 'Reuni 212: Gerakan Moral atau Politik?', di Gado-Gado Boplo Satrio, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (1/12/2018).

Baca: Sekjen PDIP Menduga Reuni 212 Sebagai Ajang Kampanye Terselubung Pasangan Calon di Pilpres

Baca: Inilah Akhlak Islam, Aksi 212 Tak Satu Daun Pun Jatuh

Menurut eks komisioner Komnas HAM itu, umat Islam kini merasa tidak menerima keadilan dari pemerintah.

Untuk itu, Pigai menilai melalui gerakan itulah umat Islam yang merasa belum mendapatkan keadilan menyampaikan pendapatnya.

"Dulu Islam jadi bagian pemerintah, jika pemerintah tidak bisa memberikan keadilan ke umat Islam, berhak dong menyampaikan tuntutannya, harapan keadilan untuk kebaikan bangsa dan negara," jelasnya.

Baca: Reuni 212 Besok, Panitia Sarankan Jokowi Tak Hadir, Ini Alasannya

Baca: IKAT Aceh dan Pemkab Aceh Tengah Gelar Pelatihan Tahsin Alquran Metode Awsat

Pigai menambahkan Reuni Akbar 212 hanya momentum umat Islam kembali berkumpul dan bereuni memperingati aksi 2 Desember 2016 lalu.

Menurutnya reuni kali ini dilaksanakan kebetulan saat tahun politik sehingga banyak anggapan gerakan itu untuk kepentingan politik.

"Tidak ada kaitannya dengan gerakan politik karena kebetulan di tahun politik. Ini hanya sekadar Reuni 212 kebetulan terjadi pada besok," pungkasnya.

Baca: Reuni Akbar 212, 80 Persen Pesertanya Disinyalir Pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno

Baca: Selain Melakukan Pengejaran terhadap Napi yang Kabur, Polisi Juga Lakukan Hal Ini

Sebelumnya, Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens menilai Reuni Akbar 212 merupakan gerakan oposisi politik.

"Gerakan 212 telah menjadi gerakan oposisi politik yang ingin memperjuangkan kekuasaan dan menghendaki pemerintahan Presiden Jokowi berakhir pada pilpres 2019. Dengan kata lain, Reuni 212 yang akan digelar esok merupakan murni oposisi politik untuk melawan pemerintahan saat ini," ucap Boni.

Izin Reuni 212 di Monas

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane mengapresiasi sikap Polda Metro Jaya yang mengizinkan Reuni 212 digelar di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (2/12/2018).

Baca: Kapitra Ampera akan Bikin Reuni 212 Tandingan, Novel Bamukmin Minta Polisi tak Beri Izin

Baca: Manfaat Makan Ceker Ayam, Salah Satunya Bikin Awet Muda

Hal itu disampaikannya saat diskusi publik 'Reuni 212: Gerakan Moral atau Politik?', di Gado-Gado Boplo Satrio, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (1/12/2018).

"Pemberian izin tersebut menunjukkan bahwa Polri melihat situasi Jakarta sangat kondusif dan tidak ada yang harus dikhawatirkan dan dicemaskan menjelang dan saat Reuni 212 berlangsung," kata Neta.

Menurut pantauan IPW, ucap Neta, Jakarta sangat kondusif dan pergerakan massa tidak semasif seperti Aksi 212 tahun lalu, di mana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dianggap sebagai musuh bersama.

Baca: Jelang Reuni Akbar 212, Ini Harapan Sandiaga Uno kepada Jokowi dan Prabowo

Baca: Truk Senggol Sepmor di Indrapuri, Pasutri Asal Padang Tiji Meninggal, Anak Berumur 4 Tahun Selamat

Hal tersebut artinya sikap antusias untuk mengikuti Reuni 212 akhir pekan ini memudar.

"Namun elite-elite tertentu tetap bersikap bombastis dengan mengatakan reuni akan diikuti 1 juta orang, padahal dari pantauan IPW diperkirakan massa yang akan hadir tidak sampai 20 ribu," jelasnya.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, mengungkapkan pihaknya menerjunkan puluhan ribu untuk mengamankan aksi ini.

Baca: Reuni Akbar 212 di Monas, Panitia Ngaku Undang Jokowi dan Prabowo

Baca: PNA Peringati Milad Ke-7, Ini Kegiatan yang Akan Dilaksanakan

"Jadi ada 20.000 personel gabungan dari TNI, Polri dan juga oleh pemerintah daerah. Intinya ada beberapa lokasi yang akan disiapkan yang akan digunakan untuk mengamankan," jelas Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (30/11/2018).

Dana Reuni 212

Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif menyebut acara Reuni 212 di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (2/12/2018) bakal dihadiri satu juta umat.

"Datanya dari cabang PA di 21 provinsi. Dari semalam sudah ribuan yang masuk ke Jakarta, di berbagai masjid yang kita siapkan untuk singgah," ucap Slamet dalam diskusi bertajuk : Seberapa Greget Reuni 212, Sabtu (1/12/2018) di Jl KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat.

Baca: Suporter Jepang Pungut Sampah di Stadion, Sudjiwo Tedjo Bandingkan Dengan Peserta Aksi 212 di Monas

Baca: Kapal Perang AS Dihadang di Laut China Selatan, Pulau Ini Dicurigai Berdasarkan Citra Satelit

Slamet melanjutkan di acara besok, pihak panitia turut pula mengundang pimpinan parlemen tanpa memandang partai asal, ulama dan para tokoh agama.

"Pimpinan di DPR dari partai mana pun silakan hadir. MPR pun begitu dan Wakil-wakilnya. Begitu pun tokoh-tokoh ulama seperti Sholahudin Wahid juga kita undang, Ustaz Arifin Ilham juga kita undang. Ulama-ulama lainnya yang ketika Aksi 212 hadir, insya Allah mereka bisa hadir," terang Slamet.

Terakhir mengenai dana untuk acara ini, Slamet mengatakan dana berasa dari kantong sendiri, tidak ada sumbangan dari partai politik.

Baca: Video Merdunya Azan saat Aksi Super Damai 212 Bikin Netizen Menangis

Baca: Lahir dengan Kelamin Ganda, Balita Berusia Dua Tahun Asal Subang Divonis Idap Tumor Ganas

"Pos anggaran terbesar adalah untuk logistik. Itu semua dananya dari umat. Sampai tadi malam ada 173 posko logistik. Anda bisa cek di rekening kita," imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Natalius Pigai: Reuni 212 Tak Ada Unsur Politik dan IPW Apresiasi Polri yang Beri Izin Reuni 212 serta Slamet Maarif Pastikan Dana Reuni 212 Bukan Berasal dari Parpol

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved