Berita Aceh Singkil
Warga Ramai-ramai Lempari Kantor PLN, Begini Kronologis Kejadian versi Camat Pulau Banyak
"Akibat kejadian itu, kaca jendela kantor dan mess karyawan pecah sekitar 10 titik, merusak atap," ujar Mukhlis.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Saifullah
Laporan Dede Rosadi | Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Camat Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, Mukhlis memberikan penjelasan terkait aksi pelemparan kantor PLN oleh puluhan warga Teluk Nibung, Sabtu (5/9/2020).
Insiden itu bermula ketika puluhan warga Teluk Nibung, termasuk di dalamnya ada Keuchik Teluk Nibung, Miswadi, mendatangi kantor PLN Subranting Pulau Banyak di Pulau Balai, Jumat (4/9/2020) pukul 20.30 WIB.
Aksi pelemparan batu dilakukan dari luar pagar mengarah ke kantor/bangunan tempat mesin diesel dan mess karyawan PLN.
"Akibat kejadian itu, kaca jendela kantor dan mess karyawan pecah sekitar 10 titik, merusak atap," ujar Mukhlis.
Bukan cuma itu, pada peristiwa tersebut personel Polsek Pulau Banyak yang melakukan penjagaan, juga mengalami luka akibat terkena lemparan.
• TKA Cina Kembali Lagi ke PLTU Nagan Raya, Ini Harapan Anggota DPRA dan Ketua DPRK Nagan Raya
• Bocah di Aceh Utara Tiga Tahun Pendam Aksi Bejat Ayah Tirinya dalam Hati, Takut Melapor Karena Ini
• Pasien Probable yang Meninggal Ternyata Positif Covid, Tiga Paramedis di Nagan Juga Terpapar Corona
"Dari lokasi, korban langsung dilarikan ke IGD Puskesmas Pulau Banyak untuk mendapat perawatan intensif," terang Camat.
Menurut Camat Mukhlis, kejadian pelemparan tersebut dipicu akibat matinya listrik ke Teluk Nibung sejak 1 September lalu, setelah tiang listrik di kawasan Mato Ai rubuh.
Mukhlis menceritakan, sekitar satu jam sebelum kejadian, Keuchik Teluk Nibung, Miswadi memberi tahu kepada Muspika Pulau Banyak rencana aksi ke kantor PLN melalui layanan WhatsApp (WA).
Mendapat informasi itu, personel TNI dan Polri pun langsung diterjukan untuk berjaga-jaga di lokasi.
Akan tetapi, aparat tak mengira akan terjadi aksi pelemparan batu secara beramai-ramai oleh warga dari luar pagar kantor PLN.
• PDAM Tirta Daroy Upgrade Alat Produksi, Selama Pengerjaan Proyek, Suplai Air Bersih Akan Berkurang
• Gol Salto Widodo Tahun 1996 Masuk Nominasi Gol Terbaik Piala Asia, Begini Posisi Voting Saat Ini
• Bertambah 12 Pasien Terkonfirmasi Positif Corona di Aceh Besar, Ini Kata Wakil Jubir Covid-19
Setelah mereda, empat orang perwakilan warga diajak masuk untuk bermusyawarah bersama Muspika dan pihak PLN.
"Setelah berembuk, warga kembali ke Teluk Nibung dengan kesepakatan menunggu proses pekerjaan perbaikan yang sedang berlangsung tanpa membuat kegaduhan lagi," beber Camat.
Pihak PLN, disebutkan Mukhlis, telah melakukan perbaikan tiang yang tumbang. Hanya saja, beberapa peralatan harus didatangkan dari daratan Singkil, sehingga memakan waktu.
Bahkan pada saat aksi pelemparan warga berlangsung, sebut Mukhlis, perbaikan listrik sudah selesai dan pasokan listrik sudah masuk ke Teluk Nibung.
Sementara itu, Keuchik Teluk Nibung, Miswadi kepada Serambinews.com membeberkan, tujuan awal pihaknya ke kantor PLN untuk meminta penjelasan.
• Nova Janji Pemerintah Aceh Bangun Asrama Putri dan Renovasi Asrama Putra Mahasiswa di Semarang
• Havertz Resmi Berkostum Chelsea dan Bersua Timo Werner, Ini Ungkapan Pemain Bernilai Rp 1,3 Triliun
• Licik dan Menjijikan! Pria Ini Tabur Bulu Alat Vitalnya di Atas Makanan Agar Tagihan Menjadi Gratis
Tetapi karena pejabat PLN tidak bisa dijumpai, maka kemarahan warga memuncak hingga berujung pelemparan.
"Tujuannya minta penjelasan kepada pihak PLN (Kasub), tapi karena beliau tidak bisa dijumpai warga, kemarahan memuncak yang berujung pelemparan oleh warga," papar Miswadi.
Di sisi lain, Keuchik Pulau Balai mengaku, pihaknya kecewa atas tindakan warga kampung tetangganya itu.
"Posisi bangunan PLN berada di wilayah Desa Pulau Balai. Aksi pelemparan ini membuat masyarakat kami kaget dan bertanya-tanya karena tanpa dikoordinasikan di awal," ujarnya.(*)