Breaking News

Kupi Beungoh

Pandemi, Ekonomi Digital, dan Gampong Meukat Dotcom (Bagian II - Habis)

Jiplakan Taobao Village untuk GampongMeukat.com, atau KeudeMeukat.Com sebagai sebuah gerakan besar mengangkat dan memperkuat UMKM daerah

Editor: Zaenal
KOLASE SERAMBINEWS.COM
Ahmad Human Hamid, Sosiolog dan Guru Besar Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. 

Tidak salah pemerintah daerah menjalin kerjasama  dengan jaringan e-comerce nasional sekelas Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, dan lain-lain untuk memperkuat UMKM kopi Arabika dan Kerajinan kerawang Gayo di wilayah Tengah, kerajinan pengolahan Pala di ASceh Selatan,makanan dan bumbu di Pidie dan Aceh Besar, hasil pertanian berikut dengan penglahannya, dan berbagai industri Kreatif lainnya di pantai Timur.

Baca juga: Tamiang Siapkan Tiga Aplikasi Andalan, Berbenah Jadi Kota Digital  

Demikian juga dengan UMKM jasa parawisata di Sabang, Pantai Barat Selatan, dan Singkil

Pengalaman Cina menunjukkan keterlibatan pemerintah sangat penting, terutama dalam perencanaan produk, perencanaan fasulitas pendukung, perencanaan arah pengembangan industri masa depan, perencanan rantai indutri, dan cukup banyak lagi yang lain mesti ditangani dengan baik, secara konsisten dan berlanjut.

Isu untuk Aceh adalah, apakah UKM Aceh terbawa atau tidak dalam arus besar ekonomi digital nasional, yang pasti Indonesia akan menjadi pemain besar ekonomi digital regional yang akan datang.

Salah satu modal besar yang sering dipandang sebelah mata adalah potensi milenial Aceh untuk diikutaktifkan dalam penguatan ekonomi digital daerah.

Observasi di berbagai tempat di dunia menunjukkan bahwa milineal yang berstatus sebagai “pribumi digital” menjadi tulang punggung bagi berkembangnya ekonomi digital UMKM pedesaan Cina, dan di hampir semua negara ASEAN lainnya

Hal ini sangat mudah dimengerti karena basis utama pengembangan ekonomi digital adalah sumber daya manusia yang mengurus digitalisasi e-commerce yang terus berkembang dengan cepat yang memerlukan penyesuaian yang cepat pula.

Muda, energik, sangat melek digital, adalah modal utama yang dimiliki oleh milenial yang membuat mereka berbeda dari generasi di atasnya.

Satu hal penting lainnya yang mesti diingat adalah inkulsivitas generasi muda, utamanya milineal dalam penguatan dan percepatan ekonomi digital di daerah ini.

Jangan pernah bermimpi besar untuk membangun ekonomi digital di Aceh tanpa memberikan perhatian serius kepada milineal yang berpotensi sangat besar untuk membuat mimpi itu terwujud. 

*) PENULIS adalah Sosiolog, Guru Besar Universitas Syiah Kuala.

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved