Oknum Pimpinan Ponpes Cabuli 7 Santri, Salahkan Istri Hamil Tua Tak Bisa Penuhi Hasratnya
Berangkat dari alasan itu, Agus nekat mencabuli tujuh orang santrinya yang masih di bawah umur.
SERAMBINEWS.COM - Seorang oknum pimpinan pondok pesantren bernama Muhammad Bisri Mustofa Al-Aswad alias Agus (32) mengaku hasrat biologisnya tak terpenuh lantaran sang istri tengah hamil tua.
Berangkat dari alasan itu, Agus nekat mencabuli tujuh orang santrinya yang masih di bawah umur.
Ponpes itu terletak di Kecamatan Mesuji Makmur, Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Kapolres OKI, AKBP Alamsyah Pelupessy melalui KBO Reskrim, IPTU Amirudin Iskandar mengatakan kepada kepolisian, pelaku beralasan jika istrinya sedang hamil tua sehingga tidak mendapatkan kebutuhan biologisnya, Kamis (26/11/2020).
"Untuk merayu para santrinya, modus yang dilakukan oleh pelaku ialah ingin mengajarkan amalan agar mereka (para santri-red) bisa mengangkat derajat orangtuanya tapi ada syaratnya," ungkapnya begitulah pelaku merayu para korban yang masih di bawah umur.
Baca juga: Lowongan Kerja PT Sukamulia Mandiri Agung Minimal Lulusan SMP, Rentang Gaji Rp10 Juta, Cek Syaratnya
Baca juga: Tips Membuat Susu Almond yang Mudah, Bisa Dicoba di Rumah
Baca juga: Korea Selatan Bantu Penyediaan Toilet untuk 11 Sekolah di Aceh Besar dan Banda Aceh
Disebutkan Amir, para korban berinisial ER (15), RA (14), SM (14), RPA (16), SL (16), ERS (15), IN (17). Salah satu diantaranya telah dicabuli oleh pelaku sejak lama.
"Salah satu dari ketujuh korban sudah pernah dicabuli sejak bulan April tahun 2020 lalu dan sisanya dilakukan hingga tanggal 11 Oktober sekira pukul 11.00 WIB," terangnya.
Dikatakannya, pelaku juga mengaku hanya melakukan pencabulan satu kali pada korbannya.
"Meski hanya satu kali, namun perbuatan pelaku sangat bejat dan dapat menggangu kondisi psikologis anak," tegasnya.
Maka dari itu hingga kini para korban didampingi psikolog dan pendampingan Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (DPPPA) kabupaten OKI.
"Iya, para korban masih mengalami trauma dan sudah ada yang mendampingi," pungkasnya.
Baca juga: Iran Bertekad Balas Dendam Setelah Ilmuwan Nuklir Andalannya Dibunuh, Tuding Israel Turut Berperan
Baca juga: 7 Manfaat Susu Almond, Minuman Paling Hits Saat Ini yang Turunkan Berat Badan Hingga Bebas Laktosa
Baca juga: VIRAL Seorang Wanita Ceritakan Ada Pria yang Suka Meminta-minta, Ternyata Mantan Pacar Kena PHK
Diceritakan Iptu Amir, Pondok Pesantren yang dipimpin pelaku telah empat tahun berdiri dan selama ini tidak ada santri yang diinapkan. Kebijakan menginapkan santri baru diterapkan beberapa bulan ini.
"Sebelumnya di Ponpes tersebut hanya proses belajar ngaji (membaca Alqur'an) saja. Baru pada Juni lalu, berdasarkan kesepakatan warga dan pelaku akhirnya para santri diinapkan di ponpes tersebut," jelasnya.
Untuk kronologi penangkapan terhadap pelaku, berawal dari informasi seorang informab mengenai tindakan bejat yang dilakukan pelaku.
"Akhirnya warga pun mengetahui perbuatan pelaku, tetapi pelaku langsung berusaha melarikan diri ke arah provinsi Lampung. anggota kepolisian tim gabungan unit Pidum dan Unit PPA mengejar pelaku,"