Nelayan Aceh Ditangkap di India
Masih Ada 31 Nelayan Asal Aceh di Penjara Andaman India, Begini Kondisi Mereka
31 nelayan Aceh lainnya yang ditangkap setahun sebelumnya tidak mengaku bersalah, sehingga belum diproses untuk mengikuti persidangan.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Yusmandin Idris | Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Hingga saat ini masih ada 31 orang nelayan asal Aceh yang sedang ditahan di penjara Andaman India, mereka ditangkap sekitar dua tahun lalu dan belum disidangkan. Informasi masih ada nelayan ditahan di India disampaikan empat nelayan Bireuen yang sudah pulang Bireuen dua hari lalu.
Abdurrahman Syahrel (58) warga Cot Batee Kuala didampingi rekannya kepada Serambinews.com, Selasa (15/12/2020) saat akan bertemu Bupati Bireuen mengatakan, saat ini ada 28 orang ABK dari Boat Ikan bernama lambung BSK dan tiga orang nelayan ABK boat Mata Riyan, mereka belum disidangkan.
Menjawab Serambinews.com sejaumana diketahui penyebab mereka belum disidangkan padahal sudah hampir dua tahun menurut Abdurrahman karena tidak mengaku bersalah.
“Kami saat ditangkap langsung mengangkat tangan, kemudian digiring, saat ditanyakan kami langsung mengaku bersalah, setelah proses langsung disidang,” ujar Abdurrahman.
Sedangkan 31 nelayan lainnya dari Aceh yang ditangkap setahun sebelumnya informasinya mereka tidak mengaku bersalah, sehingga belum diproses untuk mengikuti persidangan.
“Mau bagaimana disidangkan, mereka belum mengaku bersalah dan belum bisa dibawa ke persidangan,” ujar Abdurrahman mengasumsi penyebab lamanya mereka ditahan.
Baca juga: Begini Kisah Lima Nelayan Bireuen yang Ditahan di Penjara Andaman
Baca juga: Kisah Pilu Nelayan Bireuen di Penjara Andaman, Terpaksa Mandi dan Minum Air Hujan
Baca juga: Puluhan Nelayan di Aceh Barat tak Bisa Melaut Akibat tak Ada Dapat BBM, Ini Penjelasan DKP
Abdurrahman menambahkan, mereka satu penjara dengan kelompok 19 yang baru pulang ke Aceh karena mereka cepat mengaku bersalah.
“Kalau sudah ditangkap langsung mengaku bersalah, dimanapun dan siapapun akan cepat menyelesaikan,” ujarnya.
Selama di penjara Andaman India, mereka diperlakukan seadanya dan tidak pernah dipukul, kecuali kalau sudah bersalah, sedangkan makan harap dimaklumi belum cocok dengan lidah orang Aceh, makan juga dua kali sehari, yaitu sore pukul 16.00 WIB, kemudian pagi hanya minum, sedangkan malam tidak dikasih makan dan petugas penjara juga demikian.
Abdurrahman yang didampingi Tahar Ali mengharapkan pemerintah Aceh untuk membantu memulangkan mereka ke kampung halaman, mereka sudah dua tahun berada di penjara Andaman India, mereka sangat berharap untuk bisa cepat kembali ke Aceh, ujar Tahar Ali.(*)
Baca juga: Inul Daratista Bongkar Rahasia Rumah Tangganya Langgeng Hingga 25 Tahun
Baca juga: Diterjang Angin Kencang, Akar Pohon Tercabut & Tumbang Timpa 2 Rumah, Korban Selamat Gara-gara Ini
Baca juga: Gadis 17 Tahun Dirudapaksa Ayah Kandung hingga Hamil Anak Kedua, Ibu dan Ayahnya Ditangkap
Baca juga: VIDEO Polisi Sita Puluhan Kayu Diduga Hasil Penebangan Liar di Dekat Tamsar 27