BERITA POPULER
BERITA POPULER - Mahasiswa Aceh 'Hilang' 15 Tahun Hingga Pria Jual Chip Terancam Hukum Cambuk
berita populer dari kanal NANGGROE dalam sepekan terakhir. Mahasiswa Aceh hilang 15 tahun hingga pria jual chip terancam hukuman cambuk
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - BERITA POPULER-Kisah Mahasiswa Aceh 'Hilang' 15 Tahun Hingga Pria Terancam Hukum Cambuk Jual Chip.
Pembaca setia Serambinews.com, berikut adalah rangkuman berita populer dari kanal NANGGROE dalam sepekan terakhir.
Terhitung sejak 15 Februari 2021 hingga 21 Februari 2021.
Ada 10 berita populer dalam satu minggu terakhir yang paling banyak menyita perhatian pembaca.
Informasi pertama mengenai kesadisan pelaku pembunuhan ibu dan anak di Aceh imur yang sempat rudapaksa korban dalam kondisi terluka.
Kemudian mengenai kisah mahasiswa Aceh yang 'hilang' selama 15 tahun di Maluku.
Selanjutnya informasi mengenai seorang ibu berpakaian lusuh tanpa alas kaki hadiri acara wisuda anaknya yang membuat netizen terenyuh hingga teteskan air mata.
Selain tiga berita di atas, sejumlah berita lainnya juga tak kalah menarik perhatian pembaca.
Baca juga: BREAKING NEWS - Kaki Warga Abdya Putus Kena Pisau Babat Rumput Miliknya
Baca juga: Koalisi NGO HAM Surati Presiden, Minta Perkara Pemuda Aceh Jaya Rakit Senjata Dihentikan
Mulai dari terungkapnya identitas perakit senjata api di Aceh Jaya yang ternyata merupakan siswa berprestasi.
Kemudian pria ditangkap polisi dan terancam hukuman cambuk karena jual chip Game Domino.
Hingga berita Mantan Datok Rantaubintang yang menyandang status DPO selama pelarian ternyata jadi montir di Medan.
Pembaca setia Serambinews.com, berikut adalah 10 rangkuman Berita Populer dari kanal Nanggroe dalam sepekan terakhir.
1. Sadis, Pelaku Sempat Rudapaksa Korban dalam Kondisi Terluka
SERAMBINEWS.COM, IDI – Sadis cara pelaku membunuh ibu dan anak yang jenazahnya ditemukan di bawah kolong tempat tidur rumahnya di Desa Simpang Jernih, Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur, Senin (15/2/2021) lalu.
Baca juga: Arab Dianggap Sebagai Penjajah Negeri dan Membahayakan, Begini Tanggapan Buya Yahya
Dimana kedua korban dibunuh oleh kedua pelaku R dan M, saat keduanya sedang terlelap tidur di dalam kamar rumahnya, Jumat (12/2/2021) dini hari.
Kapolres Aceh Timur, AKBP Eko Widiantoro SIK MH dalam siaran pers yang diterima Serambinews.com, mengatakan, setelah pelaku M memukul korban S menggunakan kayu di bagian leher dan rahang, saat sedang tidur di kamarnya.
Kemudian, pelaku R yang sedang menganiaya korban N menggunakan besi bulat, meminta pelaku M untuk menganiaya korban N.
“Tapi pelaku M malah memperkosa korban N di bawah tempat tidur dengan keadaan mulut sudah berdarah-darah akibat dipukul oleh R. Saat M sedang memperkosa N, pelaku R juga menghatamkan besi bulat yang ia pegang ke kepala S,” ungkap Kapolres.
Baca juga: Pisau Potong Rumput Tebas Kaki Mukhsin, Meninggal Dunia Karena Pendarahan Hebat
Setelah menganiaya korban S dan N, pelaku menyeret tubuh kedua korban dan didorongnya ke bawah kolong tempat tidur.
Baca selengkapnya disini.
2. Kisah Mahasiswa Aceh yang ‘Hilang’ 15 Tahun di Maluku
Mata Syamsiah Ali (69) berkaca-kaca. Nada bicaranya tersendat-sendat ketika menceritakan sosok almarhum sang suami, Muhammad Kasim Arifin. Puluhan tahun mengarungi bahtera rumah tangga dengan Kasim Arifin, Khamsiah merasa sang suami sosok yang punya pendirian kuat. Dia mengenang ketika Kasim sakit dan tak mau makan berhari-hari hingga meninggal dunia tahun 2006.
“Dia tak mau makan. Badannya kurus sekali, hingga kemudian meninggal,” kata Syamsiah seraya mengusap matanya saat diwawancarai Serambi di lokasi pembangunan rumah Kasim Arifin, Gampong Rumpet, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, Jumat (19/2/2021) pagi.
Di luar itu, Kasim baginya adalah manusia biasa. Kalaupun ada yang beda, hanya sifat Kasim yang mengutamakan kepentingan orang lain, bahkan dibandingkan kebutuhan keluarga dan dirinya sendiri. Kasim bahkan lupa membangun rumah untuk keluarganya.
“Dia sering becanda sama anak-anak juga. Tak ada yang istimewa. Petuah yang saya ingat, dia selalu bilang kalau berbuat harus ikhlas. Jangan mengharapkan balasan manusia,” kata ibu dari tiga orang anak ini.
Sebagaimana diketahui, Rektor IPB University Prof Dr Arif Satria SP MSi meresmikan pembangunan rumah Kasim Arifin yang ditandai dengam peletakan batu pertama di Gampong Rumpet, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, Jumat (19/2/2021).
Baca juga: 6 Ungkapan Ayah Nissa Sabyan soal Isu Perselingkuhan Putrinya, termasuk Penjelasan Panggilan Ummi
Anggaran pembangunan rumah ini merupakan hasil sumbangan para alumni yang digalang sejak sebulan silam. Bukan hanya sekadar rumah, Himpunan Alumni IPB juga berencana mendesains sebuah ruangan sebagai museum mini di rumah yang dibuatnya itu.
Menurut Rektor IPB, museum itu sebagai pusat edukasi, yang bisa menjadi sarana pembelajaran bagi generasi muda. Rektor Arif Satria berharap, lahirnya Kasim Kasim baru, yang bisa menggerakkan pembangunan di Aceh yang masih tertinggal.
Selengkapnya baca disini.
3. Ibu Berpakaian Lusuh tanpa Alas Kaki Hadiri Wisuda Anak, Netizen Terenyuh dan Teteskan Air Mata
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Wisuda merupakan satu momen bahagia yang paling ditunggu-tunggu oleh setiap mahasiswa dan orang tua.
Pasalnya, momen tersebut menjadi perayaan paling menyenangkan untuk perjuangan yang sudah dilalui dalam menyelesaikan studi.
Seperti halnya yang dialami puluhan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Hamzah Fansuri (STIT Hafas) Kota Subulussalam, Sabtu (13/2/2021) lalu.
Baca juga: Kisah Ibu Berkursi Roda di Pinggir Jalan, Ditinggalkan Anak Karena Tidak Ingin Mengurus
Sebanyak 39 mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Manajemen Pendidikan Islam mengikuti prosesi wisuda setelah empat tahun berjuang di kampus milik Kota Sada Kata tersebut.
Mereka merupakan alumni perdana yang lulus dari kampus naungan Yayasan Assilmi dengan jumlah mahasiswa mencapai 250 orang lebih tersebut.
Artikel penuhnya klik disini.
4. Terungkap, Perakit Senjata Api di Aceh Jaya Ternyata Siswa Berprestasi
SERAMBINEWS.COM, CALANG - RFR (25) pria yang ditangkap polisi karena kedapatan memiliki dan merakit senjata api laras panjang, ternyata dikenal sebagai seorang yang berprestasi.
RFR diketahui sudah memiliki bakat yang luar biasa pada bidang permesinan, hingga harus berurusan dengan polisi lantaran kepemilikan senjata api.
Salah seorang mantan guru RFR mengatakan, jika dia merupakan anak yang cerdas.
Untuk diketahui, RFR yang merupakan warga Desa Panton Makmuer, Kecamatan Krueng Sabee, Aceh Jaya berhasil beberapa kali menjadi juara LKS tingkat provinsi.
"Pada masanya sebagai siswa anak berprestasi di bidang tekni, dan beberapa kali mendapatkan juara 1 dan 2 ajang LKS tingkat provinsi, bahkan pernah mewakili Aceh ke tingkat nasional," tulis mantan gurunya merespon pemberitaan penangkapan RFR.
Baca juga: Sebagian Peraturan Turunan UU Cipta Kerja Sudah Diterbitkan Terdiri 45 PP dan 4 Perpres
Dihubungi Serambinews.com, Rabu (17/2/2021) melalui sambungan telepon, sang guru membenarkan, jika RFR adalah muridnya saat masih menempuh pendidikan di jenjang sekolah menengah kejuruan di Aceh Jaya.
Selanjutnya baca disini.
5.Tidak Hanya Mahir Merangkai Senjata Api, RFR Pernah Merakit Drone Tanpa Baterai Hingga Bisa Terbang
SERAMBINEWS.COM, CALANG - RFR (25) pria yang ditangkap polisi karena kedapatan memiliki dan merakit senjata api Laras panjang dikenal sebagai seorang yang berprestasi.
RFR diketahui sudah memiliki bakat yang luar biasa pada bidang permesinan hingga harus berurusan dengan polisi lantaran kepemilikan senjata api.
Senjata api yang dimiliki dirinya itu merupakan hasil rakitan atau buah tangannya dengan menimba ilmu di internet dan tutorial di YouTube.
Mahasiswa D3 Teknik Mesin salah satu kampus terbesar di Aceh Jaya ternyata memiliki banyak karya selain senjata yang baru saja menyebabkan dirinya berurusan dengan polisi.
Baca juga: BERITA POPULER - Bagian Tubuh tak Berfungsi setelah Menikah sampai Melahirkan tanpa Hamil
Zulfiati (41) yang merupakan sang ibu dari RFR mengatakan, jika anaknya tersebut juga sudah pernah menciptakan satu alat terbang dengan kendali remote atau yang dikenal dengan drone tanpa baterai.
Hal itu disampaikan Zulfiati saat menjawab Serambinews.com, Rabu (17/2/2021) terkait penangkapan anaknya tersebut.
Selengkapnya klik disini.
6. Jual 50 B Chip Game Domino, Mahyudin Ditangkap Polisi dan Terancam Hukum Cambuk
SERAMBINEWS.COM, BLANGKEJEREN – Permainan virtual atau game online Higgs Domino kembali makan korban di Aceh.
Mahyudin alias Din (30) warga Desa Gele Kecamatan Blangkejeren, Gayo Lues, harus berurusan dengan hukum, karena kedapatan menjual chip game domino.
Bukan hanya itu, Mahyuddin juga terindikasi sebagai penampung alias agen jual beli permainan online berbasis aplikasi di telepon pintar ini.
Informasi dihimpun Serambinews.com, Mahyudin alias Din (30) ditangkap polisi di sebuah konter Hp di Pengkala desa Kutelintang, Senin (15/2/2021) sekitar pukul 23.00 malam.
Dari tangan pelaku, polisi menyita sejumlah uang tunai hasil penjualan chip game domino tersebut.
Baca juga: Begini Kronologis Polisi Terkait Warga Abdya Putus Kaki Akibat Kena Pisau Babat Rumput
Kapolres Galus AKBP Charlie Syahputra Bustamam, kepada Serambinews.com, Selasa (17/2/2021) mengatakan, pelaku yang ditangkap dari sebuah konter HP itu dikenakan pasal 20 Jo pasal 18 Jo pasal 6 ayat 1 Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Hukum Jinayat.
Berita lengkapnya klik pada link ini.
7. Kadinsos Undang Mahasiswa yang Foto bersama Ibunya Saat Wisuda Viral di Medsos, Ini yang Ditawarkan
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Simpati dan empati terus mengalir pada sosok Marlis, mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Hamzah Fansuri (STIT Hafas) Kota Subulussalam yang resmi menyandang gelar sarjana pendidikan, Sabtu (13/2/2021).
Hal ini terjadi setelah fotonya bersama sang ibu berpakaian seadanya tanpa alas kaki diunggah di media sosial Facebook hingga viral.
Ada banyak rasa simpati dari para warganet terhadap sosok mahasiswa dan sang ibu tua asal Desa Lae Mate, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam ini.
Pasalnya, kehadirannya di tengah wisuda sang putra menggambarkan ekonomi keluarga miskin itu, namun menuai simpati karena melihat semangat luar biasa.
Adalah Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Subulussalam, Syahpudin Ujung, SPdI, MM yang juga turut menaruh simpati bahkan empati terhadap Marlis dan ibunya.
Baca juga: Berulang Telan Korban Jiwa, Pospera Abdya Minta Kepolisian Tertibkan Mesin Babat Rumput
Selain menyampaikan komentar pujian terhadap semangat sang ibu sebagai orangtua Marlis, Syahpudin turut memberi empati.
Baca selengkapnya di link ini.
8. Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Empat Tenaga Kesehatan di Aceh Utara Dilarikan ke RSU Cut Meutia
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON - Empat petugas kesehatan dari tiga Puskesmas di Aceh Utara pada Senin (15/2/2021) sore dilarikan ke RSU Cut Meutia Aceh Utara setelah divaksin. Karena mereka mengalami pusing-pusing dan mual-mual.
Masing-masing, Melisa Anggraini (34) asal Kecamatan Samudera yang bertugas di Puskesmas Meurah Mulia, Murniati (40) asal Meunasah Alue Kecamatan Muara Dua Lhokseumawe yang bertugas di Puskesmas Syamtalira Bayu.
Kemudian Widiya Riyani (36) asal Peureumpok Kecamatan Syamtalira Aron yang bertugas di Puskesmas Syamtalira Aron dan Mutmainnah (45) asal Desa Alue Awe Kecamatan Muara Dua Lhokseumawe yang bertugas di Puskesmas Syamtalira Aron.
Mereka dibawa ke RSU Cut Meutia dalam waktu yang hampir bersamaan setelah mengalami pusing-pusing, mual dan muntah-muntah, setelah divaksin. Kemudian setelah mendapat penanganan awal dari dokter piket di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), RSU Cut Meutia Aceh Utara.
Selanjutnya baca disini.
9. Anak yang Dibunuh Bersama Ibunya di Simpang Jernih Aceh Timur Ternyata juga Dirudapaksa Pelaku
SERAMBINEWS.COM, IDI – Tim gabungan Polres Aceh Timur, telah berhasil menangkap pembunuh ibu bernama Siti Fatimah (56) dan anak bungsunya berinisial N (15).
Ternyata, sebelum meninggal gadis yang masih di bawah umur ini juga ikut dirudapaksa atau diperkosa oleh satu dari dua tersangka kasus ini.
Kedua jenazah korban ditemukan di bawah kolong tempat tidur rumahnya.
Baca juga: Rasakan Keanehan di Rumah, Pasutri Ini Segera Periksa CCTV Pukul 3 Pagi, Ada Sosok ‘Hantu Pengantin’
Ya, di bawah tempat tidur rumah korban di Desa Simpang Jernih, Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur, Senin (15/2/2021) siang sekitar 12.30 WIB.
Saat ini kedua pelaku sudah diamankan ke Mapolres Aceh Timur. Keduanya ditangkap Rabu (17/2/2021) kemarin sekitar pukul 03.00 WIB dini hari.
Selengkapnya klik disini.
10. Selama Pelarian, Mantan Datok Rantaubintang Ternyata jadi Montir di Medan
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – ES (43), mantan Datok Penghulu Kampung Rantaubintang, Bandarpusaka, Aceh Tamiang mengaku hanya bersembunyi di tiga lokasi Sumatera Utara, selama menyandang status DPO Kejari Aceh Tamiang.
Hal ini sengaja disampaikan ES, sebagai bantahan dirinya sempat kabur ke Riau dan Sumatera Barat.
“Saya cuma di Besitang dan Medan, kalau ke Riau itu cuma pergi undangan,” kata ES, Kamis (18/2/2021).
Dijelaskannya, pelarian pertamanya merupakan Besitang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Namun dia hanya bertahan tiga bulan di sini, setelah usahanya berjualan nasi goreng kurang mencukupi.
“Kemudian pindah ke Pinangbaris, sewa rumah di sana,” ungkapnya.
Baca selengkapnya di link ini.
(Serambinews.com/Yeni Hardika)
Baca juga: 48 Ribu Tenaga Kesehatan Aceh Sudah Divaksin Covid-19, Kasus Baru Sembilan Orang