Kesehatan
Identik di Malam Tahun Baru, Kenali 13 Kandungan Berbahaya pada Kembang Api, Bisa Ancam Kesehatan
Malam tahun baru identik dengan pesta kembang api. Namun, tahukah Anda bahwa ada dampak negatif yang dimunculkan dari kembang api untuk kesehatan?
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM - Ada banyak cara orang merayakan malam pergantian tahun baru, salah satunya adalah dengan pesta kembang api.
Kembang api memiliki warna yang cerah dan terang sehingga menghidaupkan suasana pesta menjadi makin meriah.
Bentuk dari kembang api pun beragam serta memiliki variasi warna sehingga hampir semua kalangan, baik anak-anak maupun orang dewasa, menyukai kembang api.
Namun, tahukah Anda bahwa ada dampak negatif yang bisa dimunculkan oleh kembang api untuk kesehatan?
Dampak negatif ini tentunya ditimbulkan dari bahan-bahan berbahaya yang terdapat pada kembang api.
Dilansir dari laman Republic of the Philippines Departement of Health Kegawaran Ng Kalusungan pada Jumat (31/12/2021), berikut 13 bahan kimia dan zat yang terkandung dalam kembang api beserta dampak negatifnya untuk kesehatan.
Baca juga: Pesta Kembang Api dan Petasan di Malam Tahun Baru, Ternyata Ini Dampak Negatif untuk Kesehatan
1. Kadmium
Kandungan kadmium pada kembang api dapat menyebabkan iritasi paru-paru dan gejala seperti influenza.
Jika kadmium terhirup, tertelan atau masuk ke dalam tubuh, dapat menumpuk dan akhirnya merusak hati dan ginjal.
Penumpukan kadmium dalam tulang dapat menyebabkan penyakit yang disebut "Itai-Itai" yang dapat membuat tulang menjadi rapuh dan menyebabkan patah tulang. Ini juga merupakan karsinogen manusia yang potensial.
2. Timbal
Timbal dapat mempengaruhi profil hematologis seseorang termasuk sistem saraf pusat dan menghambat fungsi otak.
Paparan juga dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan, keterbelakangan pertumbuhan, efek perilaku dan keterlambatan belajar.
Baca juga: Ustaz Abdul Somad Ungkap Hukum Merayakan Tahun Baru Masehi 2022 bagi Umat Islam, Bolehkah?
3. Kromium
Kromium dapat menyebabkan kerusakan kulit dan hipersensitivitas, ulserasi mukosa hidung dan perforasi septum hidung.