Kupi Beungoh
Putin, Ukraina, dan Perang Dunia 3 (IX) - Mungkinkah Putin “Salah Hitung” di Ukraina?
Gejala pertama yang sudah mulai terlihat adalah kecepatan pengusaan wilayah, terutama penaklukan ibu Kota Kiev.
Miskalkulasi juga dibuat oleh Lydon B Jhonson, Presiden AS yang melanjutkan kepemimpinan Kennedy yang mati terbunuh pada tahun 1962.
Ketika ia memutuskan membantu Vietnam Selatan dari hanya sekadar mengirim penasihat militer kepada pengiriman angkatan perang AS, ia mempunyai beberapa asumsi yang kemudian ternyata sangat salah.
Asumsi pertamanya adalah jika dibiarkan apa adanya, kekuatan Vietnam Utara komunis akan mengalahkan Vietnam Selatan, dan jika itu terjadi AS dan sekutunya akan mempunyai masalah besar di Asia, khususnya Asia Tenggara.
Johnson yakin, jika Vietnam Selatan kalah, maka akan berlaku “teori domino”, artinya satu per satu negara Asia Tenggara akan “dimakan” oleh komunis Cina dan Soviet.
Teori domino itu kemudian diyakini Jhonson akan menular seperti pandemi, yang akan menjalar ke benua Asia daratan lainnya, dan Asia akan jadi benua komunis.
Dan itu adalah horor “perang dingin” yang paling menakutan AS.
Asumsi kedua Jhonson yang membuat ia sangat optimis adalah, melihat keberhasilan awal pembangunan Korea Selatan yang jauh meninggalkan Korea Utara.
Ia yakin jika berhasil mempertahankan Vietnam Selatan, maka AS akan mempunyai dua kasus yang menunjukkan “model” Barat jauh lebih cepat maju, kaya, dan makmur, dibandingkan dengan model komunis, Uni Soviet-Cina.
Jhonson membuat kalkulasi yang salah.
Ho Chi Min pendiri Partai Komunis Vietnam dan pemimpin Vietnam Utara dan kawan-kawanya adalah nasionalis sejati yang memang berfaham komunis, namun tak punya maksud menjadi ekspansionais.
Sebelumnya, ia telah berhasil mengusir penjajahan Perancis setelah Perang Dunia II, bukan karena semangat dan elan komunis, tetapi lebih berakar kepada nasionalisme, dan semangat perang kemerdekaan Vietnam sejati.
Tidak seperti dugaan Nixon, Ho Chi Min dan pengikutnya tidak pernah bermimpi untuk mencaplok negara lain, sekalipun Vietnam pernah menginvasi Kamboja- namun itu bukan karena soal ideologi komunis.
Asumsi kedua yang salah adalah menyamakan Vietnam Selatan dan Korea Selatan dalam hal pembangunan jika perang selesai, termasuk menganggap elit dan pemerintahan yang sama.
Padahal semasa perang pun elit dan pemerintah Vietnam Selatan adalah rezim yang korup, tidak kompeten, dan sama sekali tidak memberi perhatian yang sungguh-sungguh untuk kesejahteraan rakyatnya dan kejayaan negerinya.
Jhonson salah total, dan akhirnya AS kalah dan keluar dari Vietnam, ketika presiden Nixon berkuasa.
Baca juga: Putin, Ukraina, dan Perang Dunia 3 (I): Denazifikasi dan Demiliterisasi Ukraina
Baca juga: Putin, Ukraina, dan Perang Dunia 3 (II), Emosional atau Logiskah Alasan Putin?
Baca juga: Putin, Ukraina, dan Perang Dunia 3 (III), Benarkah Putin Reinkarnasi Ivan ‘Ceulaka’ the Teribble?