Kupi Beungoh
Catatan Perjalanan Ramadhan - Buka Puasa di Times Square : Dari Jefferson ke Biden
Lebih dari 1,000 orang shalat Isya dilanjutkan dengan Tarawih di ibu kota keuangan dunia, New York, Amerika Serikat atau di Times Square
Saya terdiam, tersedak dengan kunyahan kacang pistachio yang belum selesai. Kami ngomong sebentar lagi, kemudian berhenti.
Politik memang tidak ada urusan dengan buka puasa, akan tetapi buka puasa untuk negara sekular seperti di AS, apalagi di land mark-pusat Kota New York, Times Square tak akan bisa dibayangkan akan ada kalau Trump masih Presiden AS.
Walaupun New York dipimpin oleh Wali Kota Bill Blasio yang juga dari Partai Demokrat, jika Trump masih menjabat, mungkin mustahil akan terjadi.
Ada suasana pelecehan, dan daftar panjang “kebencian” terhadap islam yang diperagakan oleh Trump ketika ia berkuasa, dan itu membuat ummat islam AS dan dunia sakit hati dengan Trump.
Baca juga: Adzan Mulai Bergema di AS, Anggota Muslim Dewan Kota Minneapolis Berhasil Perjuangkan UU Adzan
Bahkan ketika dia mengulangi acara tradisi buka puasa di Gedung Putih dengan mengundang komunitas islam pun, dia disumpah serapahi warga muslim AS.
Acara itu dibuat pada tahun 2018, sesudah diabaikan tradisi itu dengan tidak membuat Iftar Gedung Putih tahun 2017.
Ia hanya mengundang para diplomat dari negara-negara islam. Ketika acara itu dilakukan, bertaburan protes terhadap Trump mulai dari berbagai perkumpulan muslim di seluruh AS, sampai dengan meme dan slogan “Iftar not With Trump” di berbagai media sosial.
Hati umat islam AS sangat terluka dengan ucapan dan berbagai tindakan Trump itu terhadap islam. Perasaan itu juga dirasakan secara kolektif oleh umat Islam sedunia.
Mengundang masyarakat islam ke gedung Putih pada bulan puasa dimulai pada masa Clinton berkuasa pada tahun 1990an.
Baca juga: Putin, Ukraina, dan Perang Dunia 3 (XIX) - Stratak Putin, PAHE, dan Cot Kafiraton
Istrinya, Hillary yang pada tahun 1996, mengundang tokoh-tokoh komunitas Islam untuk perayaan Idul Fitri di Gedung Putih.
Selanjutnya acara itu terus berlanjut setiap tahunnya, masa Bush, dan berlanjut dengan masa Presiden Barack Obama.
Ketika masa getir Bush marah kepada Osama bin Laden sekalipun, ia tetap saja setiap tahun mengulangi tradisi buka puasa Gedung Putih yang dimulai pada masa Clinton berkuasa.
Terlepas dari alasan dan penjelasan apapun, acara itu memberikan potret komunikasi sambung rasa antara AS dan ummat Islamnya pada umumnya dan ummat Islam global pada khususnya.
Acara yang dimulai oleh Hillary sebenarnya bukanlah sangat baru.
Baca juga: Wakil Presiden KH Maruf Amin Dijadwalkan Tidak Bermalam di Takengon
Presiden AS ketiga Thomas Jefferson (1801–1809) adalah petinggi pertama AS yang menjamu diplomat dari daerah Otonomi khusus Tunisia 216 tahun lalu.
Diplomat itu, Sidi Soliman Mellimelli, datang dari kawasan Afrika utara untuk sebuah mendinginkan kemarahan AS atas gangguan pelayaran AS di kawasannya pada masa itu.
Pada tanggal 7 Desember 1805, Jefferson mengirim utusannya ke tempat penginapan Mellmeli untuk mengundang makan malam.
Mellmelli menyatakan tidak bisa, karena ia harus menunggu matahari terbenam, ia berpuasa Ramadhan.
Jefferson mengundang para tokoh dan teman-teman dekatnya untuk makan malam, menghormati tamunya Mellmeli.
Ia mengundurkan makan malam mereka satu jam, dari jam 5 sore sampai dengan waktu berbuka Mellmelli.
Sore itu Mermelli berbuka bukan dengan kurma dan hidangan khas Tunisia. Mereka juga menikmati cerutu bersama setelah itu. Yang pasti Mermelli malam itu makan makanan Amerika yang halal.
Karena Jefferson mempunyai Quran terjemahan, mempelajarnya, dan memahaminya dengan baik. Quran itu masih ada dan terjaga dengan baik sampai hari ini di Perpustakaan Kongres AS.
Akibat acara itu Jeferson disumpah serapahi oleh politisi kaum federalis di Vermont dan Connecticut di media.
Mereka menyebut ia tak pantas menghormati muslim tak beradab karena mempunyai banyak isteri, cabul, dan juga perampok. Jeferson tak peduli dengan itu
Hari ini Biden yang dulu ketika menjadi Wapresnya Obama dikenal sebagai pribadi yang tidak memusuhi Islam.
Baca juga: VIDEO - 7 Negara Federasi Rusia Yang Penduduknya Mayoritas Muslim
Ketika awal Ramadhan baru lalu, ia membuat pernyataan resmi ucapan selamat menjalankan ibadah Ramadhan kepada umat islam AS dan pribadi keluarga Biden itu juga ikut menyebutkan tentang tekadnya untuk mengakhiri konflik Israel Palestina, Yaman, dan akan menangani kembali kerjasama dengan Iran yang dihentikan ketika Trump berkuasa.
Ia juga mengeritik keras terhadap perlakuan Cina kepada muslim Uyghur di Xin Xiang, dan tragedi kemanusiaan Rohingya akibat perlakuan buruk pemerintah Burma atau Myanmar.
Di permukaan ucapannya, ia baik dan sepertinya mempunyai banyak kesamaan dengan pendahulunya presiden dari partai Demokrat, Bill Clinton, dan Barack Obama yang tidak bermusuhan dengan Islam.
Hari ini, ketika islamiphobia muncul di mana-mana , terutama di AS ,dia tetap tak berubah. Ia juga tahu mungkin antek-antek gerakan Islamophobia ini juga bertemali panjang dengan pengeritik Jeferson lebih dari 200 tahun yang lalu.
Kita tidak tahu apakah acara buka puasa di Times Square, New York, didukung atau mungkin juga disuruh oleh Wali Kotanya Eric Adams, diberitahu, atau dibicarakan sebelumnya dengan Biden. Atau Biden hanya tau saja.
Menggunakan ungkapan Amerika, apa yang terjadi di Times Square itu adalah “the right thing to do”- sesuatu yang memang layak dikerjakan.
Baca juga: Inilah Masjid Jin, Lokasi yang Jadi Tempat Nabi Muhammad SAW Mengislamkan 7 Jin Pertama Kali
Hal itu baik untuk AS, dan juga baik untuk umat Islam AS, umat Islam global, dan bahkan dunia internasional sekalipun.
Ternyata buka puasa itu, yang pada masa Aceh klasik berurusan hanya dengan kanji dan boh rom-rom luas sekali urusannya.
Rupaya puasa dapat juga menjadi instrumen politik luar negeri yang luar biasa, bahkan untuk negera adi kuasa sekalipun.(*)
*) PENULIS adalah Sosiolog, Guru Besar Universitas Syiah Kuala.
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
BACA ARTIKEL KUPI BEUNGOH LAINNYA DI SINI
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/ahmad-humam-hamid-3.jpg)