Jurnalisme Warga

Nikmatnya Sambal Sunti Mentah Khas Hulu Pisang

Rasa yang timbul setelah menikmatinya adalah pedas yang mampu mengeluarkan keringat bahkan air mata

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Nikmatnya Sambal Sunti Mentah Khas Hulu Pisang
FOR SERAMBINEWS.COM
NURUL HUSNA,  Mahasiswi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Anggota UKM Jurnalistik UBBG Banda Aceh serta Anggota FAMe, melaporkan dari Desa Hulu Pisang, Labuhanhaji, Aceh Selatan

Untuk temannya, saya masak sayur bening daun katuk.

Sayuran lain yang biasa dipasangkan dengan sambal sunti mentah ini di antaranya adalah daun kelor, bayam, kangkung, dan sawi.

Kakak saya juga sering membuat sambal sunti mentah ini dengan bahan-bahan yang sama seperti yang saya buat.

Sambal ini mampu meningkatkan selera makan yang hilang.

Keponakan saya pernah tak selera makan, lalu adik saya membuat sambal sunti mentah ini dengan porsi minim.

Setelah itu, selera makan ponakan saya kembali.

Siapa pun boleh memakannya.

Namun sayangnya, sambal sunti mentah ini pudar seiring waktu.

Hanya sedikit orang yang membuatnya sekarang.

Meski demikian, sambal ini tetap memiliki tempat tersendiri di hati orang yang pernah membuat dan mengenalnya.

Sambal ini tahan lama, tidak mudah basi jika dibuat sore hari menjelang berbuka puasa masih bisa dikonsumsi sewaktu sahur.

Sifatnya yang tahan lama memudahkan siapa saja yang ingin memakannya tanpa perlu membuat berulang-ulang.

Jadi, cukup diperbanyak saja, rasanya pun tidak berubah, masih sama seperti dimakan saat berbuka puasa.

Sambal sunti mentah juga dapat menghemat penggunaan minyak makan karena sambal ini tidak digoreng.

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat sambal ini umumnya ada di setiap dapur siapa saja, tanpa perlu mengeluarkan uang lebih untuk mendapatkan satu sambal yang nikmat.

Sambal ini boleh juga dimakan saat sedang diet karena tidak ada unsur minyak di dalamnya.

Waktu terus berlalu, generasi juga silih berganti.

Kreasi sambal yang beragam mampu menyaingi sambalsambal nenek kita zaman dahulu.

Resep sambal merupakan hasil cipta seseorang yang termasuk dalam kebudayaan.

Alangkah baiknya kebudayaan ini–salah satunya berkembang di Desa Hulu Pisang, Kecamatan Labuhanhaji, Kabupaten Aceh Selatan, tempat saya bermukim-- tetap terjaga meski zaman tak lagi sama.

Baca juga: Maknyusnya Kanji Rumbi Pidie, Jadi Buruan Pecinta Kuliner, Menu Khas untuk Berbuka Puasa

Baca juga: Sekda Aceh Promosi Kuliner Buka Puasa 21 Kafe di Aceh kepada Peserta Lemhanas

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved