Kupi Beungoh

Generasi Milenial, Ayo Kita Berdakwah Melalui TikTok!

ikTok menempati peringkat ke 5 sebagai aplikasi gratis dan peringkat pertama sebagai aplikasi hiburan di App Store.

Editor: Amirullah
ist
Maysarah Muslim mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab pada STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh Aceh Barat 

Kaitan antara TikTok dan dakwah yaitu  menjadi sarana  menyampaikan kebaikan. Pentingnya dakwah dalam kehidupan ini untuk menyampaikan nasihat maupun tarbiyah adalah tugas semua individu dan kelompok.

Islam sebagai agama yang benar, selalu menyeru manusia dalam kebaikan dan menyampaikan kebaikan. Bukan hanya tugas Rasulullah namun juga berlanjut pada para ulama sebagai warisatul anbiya’.

Mengajak dalam kebaikan juga menjadi tugas utama umat manusia walau yang disampaikan hanya sepenggal nasehat. Karena ia akan bermanfaat bagi orang lain.

Seperti hadits yang disampaikan oleh Rasulullah dalam Shahih Bukhari: “ Sampaikanlah olehmu walau hanya satu ayat”( HR. Bukhari).

Hadits ini menunjukkan kewajiban untuk berdakwah, menyampaikan kebaikan tanpa memandang stastus sosial, ekonoi dan politik. Wajib menyampaikan dakwah sesuai dengan kemampuan dan kapasitas masing-masing.

Al-Qur`an adalah konsep dan landasan umat Islam. Islam sebagai agama yang benar dan selalu menyeru pada kebaikan dan keselamatan, baik jasmani dan rohani.

Terdapat 3 bentuk konten dakwah Islam, yaitu akidah (iman), syariah (ibadah), dan akhlak (budi pekerti).

Al-Qur`an memberikan solusi untuk tetap berdakwah di media sosial yaitu TikTok.

Kewajiban dakwah yang disampaikan menyangkut mengajak pada kebaikan dan meninggalkan keburukan dan memperkokoh akidah, menjalankan ibadan dan memberikan contoh akhlak yang baik.

Semua itu dapat dimodifikasi melalui unggahan video di platform TikTok. TikTok akan lebih bermanfaat jika digunakan untuk hal kebaikan berupa dakwah islamiah.

Pada akhir tulisan ini saya hendak mengajak generasi millenial Islam (termasuk ibu-ibu muda dan generasi Z) untuk membuat video-video menarik yang berisi ajakan kepada kabaikan dan kemudian diunggah di akun TikTok masing-masing.

Setiap orang Islam adalah juru dakwah. Dalam kaitan ini, dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry, Hasan Basri M. Nur, berpendapat bahwa tanggung jawab mengajak pada kebaikan menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab para ustaz dan teungku.

Setiap orang Islam diajak untuk mengisi media-media yang ada untuk dibagi (share) kepada publik demi kepentingan dakwah. Menurut Hasan Basri M. Nur, ini menjadi ajang amal jariyah (https://www.youtube.com/watch?v=P7mtX1TqEZk).

Sekali lagi, saya mengajak kaum milenial dan ibu muda, terutama di Aceh, untuk tidak membiasakan diri mengisi konten dakwah di media sosial. Jangan biasakan diri kita hanya menjadi konsumen dari konten-konten milik orang lain, apalagi yang bertentangan dengan Islam.

Ayo! Mulai sekarang kita buat video berisi konten dakwah untuk disebarkan melalui berbagai media sosial, terutama TikTok. Somoga!

 

PENULIS  adalah Maysarah Muslim mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab pada STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh Aceh Barat, peserta MTQ Aceh ke-35 di Bener Meriah, cabang Karya Tulis Ilmiah Quran (KTIQ), email: maysaraah7@gmail.com.

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Baca juga: BERITA POPULER-Kisah Istri Lalai, Pernikahan Sedarah Hingga Punya 2 Anak,Fakta Baru Kasus Brigadir J

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved