Kesehatan

Waspada, Inilah Bahaya Makan Kue Kering dan Makanan Manis saat Lebaran Kata dr Zaidul Akbar

Di balik nikmatnya sajian kue kering dan makanan manis saat lebaran, ternyata menyimpan bahaya untuk tubuh apalagi jika dikonsumsi secara berlebihan.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Eddy Fitriadi
Sajian Sedap
Ilustrasi kue kering. Waspada, Inilah Bahaya Makan Kue Kering dan Makanan Manis saat Lebaran Kata dr Zaidul Akbar. 

Namun, penggunaan gula pasir pada kue kering bisa menyebabkan kondisi tubuh yang tidak sehat.

Menurut dr Zaidul Akbar terdapat suatu buku yang berjudul baby blue syndrome yang di dalamnya terdapat pernyataan bahwa gula itu racun.

"Baby blue syndrome itu satu buku yang dikarang seorang dokter udah lama buku ini dia cerita konfirmasi kalau bahasanya dia sugar is a toxin gula pasir itu racun," kata dr Zaidul Akbar.

Jadi langkah pertama, kalau Anda mau hidup sehat, stop mengonsumsi gula.

Baca juga: Sering Dikonsumsi saat Buka Puasa, dr Zaidul Akbar Ungkap Bahaya Minum Air Es: Berdampak pada Ginjal

Lebih lanjut, dr Zaidul Akbar mengatakan bahwa mengonsumsi gula pasir akan membuat usus renggang.

Begitu juga dengan kue kering yang berasal dari tepung-tepungan sebaiknya dihindari.

Produk berbasiskan tepung atau yang berasal dari tepung-tepungan harus dihindarkan apapun jenis sehingga tubuh tetap sehat.

dr Zaidul Akbar
dr Zaidul Akbar (YouTube dr. Zaidul Akbar Official)

Selain itu, dr Zaidul Akbar juga menganjurkan hindari produk susu sapi, minyak goreng dan mengurangi konsumsi nasi putih.

dr Zaidul Akbar menyarankan agar mengurangi konsumsi beras putih karena dalam proses perawatan tumbuhannya sudah menggunakan pestisida.

Termasuk, di zaman sekarang ini jangan minum air tajin yang berasal dari air cucian beras.

Baca juga: Cara Menyegarkan Mulut saat Puasa, dr Zaidul Akbar Anjurkan Minum Ini saat Sahur : Bebas Bau Mulut

Air tajin umumnya sudah tak terjamin lagi karena rentan menggandung pestisida.

Pestisida ini umumnya berasal dari bahan yang disemprotkan pada tumbuhan beras.

Terakhir dr Zaidul Akbar menyarankan untuk tidak mengonsumsi atau mengurangi minyak goreng karena dampaknya akan berbahaya bagi tubuh. (Serambinews.com/Firdha Ustin

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved