Berita Banda Aceh
Pena 98 Aceh Sebut 8 Kriteria Capres 2024, Termasuk tak Terlibat Pelanggaran HAM & Politik Identitas
Dua di antaranya adalah capres tersebut tidak pernah terlibat dalam pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) masa lalu dan tidak punya rekam jejak terlibat
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Mursal Ismail
Dua di antaranya adalah capres tersebut tidak pernah terlibat dalam pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) masa lalu dan tidak punya rekam jejak terlibat dalam penggunaan politik identitas.
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Persatuan Nasional Aktivis 98 (Pena 98) Aceh menyampaikan delapan kriteria calon presiden atau capres dalam Pilpres 2024.
Kriteria itu diharapkan oleh Pena 98 menjadi pedoman masyarakat dalam menentukan presiden mendatang.
Dua di antaranya adalah capres tersebut tidak pernah terlibat dalam pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) masa lalu dan tidak punya rekam jejak terlibat dalam penggunaan politik identitas.
Demikian disampaikan Presidium Nasional Pena 98, Arie Maulana, Jubir dan Pengurus Pena 98 Aceh, Rahmat Djailani, dan TM Zulfikar dalam konferensi pers di Costa Café, kompleks Stadion H Dimurthala, Lampineung, Banda Aceh, Jumat (19/5/2023).
Kegiatan ini merupakan rangkaian refleksi 25 tahun reformasi yang dilakukan Pena 98.
“Kalau dikerucutkan dalam konteks Aceh, ada dua poin penting, yaitu soal pelanggaran HAM karena itu menjadi bagian dari sejarah kelam kita (Aceh). Kita ketahui bersama ada fase tragedi pelanggaran HAM di Aceh yang memicu konflik. Kita tidak mau itu terjadi lagi,” kata Arie Maulana.
Baca juga: Anak Gajah Terjerat Perangkap Rusa di Aceh Jaya Berhasil Diselamatkan, Libatkan Banyak Pihak
Selain itu, capres ke depan juga tidak punya rekam jejak terlibat dalam penggunaan politik identitas.
Pemaknaan politik identitas, sambung Arie Maulana, adalah politik yang dilakukan untuk mempertajam perbedaan bukan mempersatukan.
“Jika politik identitas dilakukan untuk perekat tidak masalah,” imbunya.
Seperti diketahui, saat ini sudah muncul tiga nama yang akan maju sebagai capres pada 2024 yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. Namun Pena 98 Aceh menyatakan belum menentukan sikap untuk mendukung capres yang mana.
Yang tak kalah penting lainnya, soal komitmen terhadap pemberantasan korupsi. Pena 98 berharap presiden mendatang adalah orang yang terbebas dari jeratan rasuah.
“Kemudian siapapun yang menjadi presiden tetap melihat kekhususan Aceh,” sambung TM Zulfikar.
Baca juga: VIDEO Tekel Horor di Final Tarkam, Mantan Pemain Persiraja Akhirul Wahdan Harus Absen 1,5 Tahun
Untuk itu, Zulfikar mengajak semua pihak untuk mengawal proses Pemilu, Pilkada, dan Pilpres tahun 2024.
“Ketika masyarakat mengatakan cukup fair (hasil Pemilu dan Pilpres), kita tidak ada alasan menolak hasilnya. Karenanya kita berharap penyelenggara dan pengawas untuk menjalankan tugasnya dengan baik,” pintanya.
Sekda Optimis Muda Seudang Mampu Lanjutkan Estafet Perjuangan Partai Aceh |
![]() |
---|
PMI Banda Aceh Cetak 1.350 Kader Relawan Kemanusiaan |
![]() |
---|
HEBAT, Mahasiswa Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Olah Ampas Kopi Jadi Sabun |
![]() |
---|
Fenomena Teumeunak dan Joget di Medsos, Pemerintah Aceh Diusul Bentuk Polisi Cyber Syariah |
![]() |
---|
90 Titik Panas Terpantau di Aceh, Termasuk di Aceh Besar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.