Salam

Jangan Biarkan Konflik Warga Rukoh Berlarut-larut!

kita berharap kepada Wali Kota Banda Aceh atau Camat Syiah Kuala segera melakukan langkah-langkah solutif guna mengakha-ri konflik yang sudah berkepan

Editor: mufti
For Serambinews.com
Seratusan lebih warga Rukoh menyegel kantor Keuchik, buntut dari tidak kooperatifnya Keuchik Rukoh, Ibnu Abbas terhadap permasalahan yang ada di gampong, Selasa (13/6/2023). 

KONFLIK warga Gampung Rukoh, Syiah Kuala, Banda Aceh dengan keuchik setempat, Ibnu Abbas semakin menajam. Kondisi itu dibuktikan dengan disegelnya kantor keuchik, Selasa lalu.

Untuk itu, kita berharap kepada Wali Kota Banda Aceh atau Camat Syiah Kuala segera melakukan langkah-langkah solutif guna mengakha-ri konflik yang sudah berkepanjangan tersebut. Sebab, jika konflik ini ti-dak segera disudahi, maka kondisi itu akan sangat menggangu masya-rakat dalam kegiatan pelayanan administrasi gampong.

Berpijak dari kebutuhan pelayanan administrasi ini, maka kita juga berharap kepada Wali Kota Banda Aceh atau Camat Syiah Kuala untuk mengambil langkah tegas, misalnya mengambil alih untuk sementara pelayanan administrasi oleh pihak kecamatan.

Langkah ini mungkin tidak populer, tetapi bukan berarti ini tidak boleh dilakukan, apalagi dasar pertimbangannya adalah demi kelan-caran kegiatan pelayanan administrasi di gampong. Terutama meng-ingat saat ini sedang berlangsung proses tahapan Pemilu 2024.

Sebelumnya diberitakan bahwa seratusan lebih warga Gam-pong Rukoh, melakukan penyegelan terhadap Kantor Keuchik, Selasa (13/6/2023). Penyegelan itu dilakukan buntut dari tidak kooperatifnya Keuchik Rukoh, Ibnu Abbas terhadap permasalah-an yang ada di gampong itu.

Bekas Ketua Pemuda Rukoh, Basri Effendi mengatakan,  pe-nyebab penyegelan kantor keuchik itu tak lain karena tidak ada-nya itikad baik dari Keuchik Rukoh maupun unsur muspika dalam menyelesaikan permasalahan di gampong.

Salah satunya adalah adanya dugaan penghambatan pemba-ngunan masjid Jamik Silang Rukoh-Blang Krueng oleh Keuchik Rukoh. Ia merasa unsur muspika dan angota legislatif tidak ob-jektif dalam menyelesaikan masalah.
“Malah ada kesan memihak keuchik saja. Dan ada beberapa penye-lesaian masalah di gampong Rukoh di DPRK, yang diundang hanya pi-hak keuchik saja. Sama juga seperti Pemko Banda Aceh dengan tidak melibatkan unsur masyarakat,” kata Basri kepada harian ini.

Tokoh warga Rukoh lainnya, Zulkahar merasa kecewa atas se-jumlah kebijakan yang dikeluarkan oleh Keuchik. Misalnya, meng-hapus nama penerima bantuan sosial, lantaran anak dari si pe-nerima tersebut tidak pro kepada Keuchik.

Padahal, si penerima itu warga miskin bahkan ada yang jan-da dan terpaksa berjalan harus menggunakan bantuan tongkat. Tapi dia hapus penerima bantuan, lantaran tidak mendukung dia.

Menanggapi hal tersebut, Keuchik Rukoh, Ibnu Abbas menga-ku, sebelumnya tidak mengetahui bahwa warga Rukoh melaku-kan aksi di kantor keuchik. Sebab, ia sejak pagi tadi berada di Polda Aceh.

Ia mengetahui bahwa kantor disegel, dari temannya melalui pe-san WhatsApp. “Saya heran apa salah kami. Jika memang saya ada salah, silahkan sampaikan langsung. Masalahnya klarifikasi saya sudah jelaskan baik ke DPRK dan sebagainya,” kata Ibnu kepada harian ini.

Terkait tuduhan yang ada seperti menghambat pembangunan mesjid, Ibnu Abas mengaku dirinya sudah melakukan klarifikasi baik ke media maupun dewan. “Saya tidak menghambat pemba-ngunan. Kita harap, kepada tuha peut agar kita bisa sama-sama musyawarah,” pungkasnya.

Untuk itu, sekali lagi, kita berharap keberanian dan ketegas-an pihak atasan mutlak diperlukan. Jangan biarkan konflik ini te-rus berlarut-larut, sehingga menjadi tontonan pihak luar yang ten-tu saja tidak menyehatkan. Nah?

POJOK

PAN ungkap adanya rencana bentuk koalisi permanen empat partai dukung Prabowo
Hana jeulas, lagee aneuk yee bak babah kuala..

Mengantuk, minibus terjun ke sawah di Aceh Utara
Sang sopir tahu musim panen sudah tiba..

Warga Langsa bawa kabur sepeda motor mantan istri
Hehehe, lelaki ini memang pantas digugat cerai istrinya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Banda Aceh Bukan Tempat Maksiat!

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved