Jurnalisme Warga
Serunya Pertunjukan Terakhir di Gedung Kampus A ISBI Aceh
Gedung ini penuh cerita bagaimana kita belajar dan menjalin kebersamaan, bahkan kita sering kali bermalam di sini saat diperlukan. setelah ini kita ak
Orasi dan Musikalisasi Puisi dibawakan oleh Mirzan, mahasiswa Prodi Teater. Penampilannya diiringi dengan musik yang dipandu oleh Ferdian Angkasa, mahasiswa Prodi Karawitan.
Tidak hanya eksplor gerak saja, para pemeran juga bermain lumpur. Andrian yang merupakan ‘gong’ dari pertunjukan ini membawa lumpur dan dua pemeran lain (Alif dan Humam) yang sudah dibalut dengan plastik besar dan diikat kaki mereka dibawa ke tengah aula hingga ini menjadi pusat perhatian audiens.
Kedua pemeran ini meronta-ronta berusaha keluar dari balutan plastik dan terlepas kaki mereka yang diikat hingga berteriak. Kemudian Andrian melumuri mereka semua dengan lumpur yang dibawanya.
Tak lama dari itu, masuk pemeran lainnya, Syakira. Bergabungnya ia dalam pertunjukan ini membuat acara semakin meriah.
Syakira menarik tali yang mengikat dua kaki pemeran (Humam dan Alif) dan adegan ini membuat penoton berteriak histeris.
Sembari eksplor gerak dipertontonkan, diiringi juga oleh orasi dan musikalisasi puisi oleh Mirzan dan Ferdian.
Mirzan menyampaikan orasi dan musikalisasi puisi dengan nada tegas dan suara yang keras, semakin membuat suasana menegangkan.
Acara tersebut diset dengan suasana santai, tetapi asyik. Panggung ditata dengan bagus dipadukan denga eksplor alam seperti digantungkannya sedikit tumbuhan kering untuk menimbulkan kesan ‘nature’ dan lengkap dengan tataan alat-alat musik yang akan dimainkan.
Tidak lupa pula panggung dipadukan dengan ‘lighting’ yang membuat acara ini semakin meriah.
Konsep pakaian atau dresscode acara yang mengharuskan menggunakan pakaian celana robek khusus untuk lelaki dan pakaian belang warna untuk perempuan membuat acara pertunjukan makin berwarna.
Terdapat puluhan mahasiswa yang hadir dengan pakaian atau oufit yang cerah sehingga memberikan kesan ‘ramai’.
Pertunjukan ini berbeda dari biasanya. Biasanya penonton disediakan kursi atau dibiarkan berdiri. Namun, pada pertunjukan kali ini, puluhan penonton yang hadir—mulai dari mahasiswa hingga dosen—diberikan tempat untuk menyaksikan acara dengan cara duduk lesehan agar lebih menjalin kebersamaan antarmahasiswa sehingga terjalin keakraban antarsesama.
Pertunjukan ini ditutup dengan ajakan penyanyi untuk menyanyi bersama dan penonton diajak untuk bergabung ke atas panggung agar bisa seru-seruan bersama.
Acara semakin meriah dipadukan dengan permainan ‘lighting’ yang diatur oleh panitia acara.
Ini merupakan pertunjukan dan aktivitas terakhir yang digelar mahasiswa ISBI Aceh di gedung ini.
Mahasiswa dan seluruh warga akademik ISBI Aceh pindah ke Gedung Fakultas Ilmu Budaya dan Kampus C yang berlokasi di Bukit Meusara, Jantho.
Semoga kegiatan-kegiatan pertunjukan dan ‘event-event’ seni dan budaya terus mewarnai Kampus ISBI Aceh yang merupakan ruh dari kampus seni budaya itu sendiri dapat terus bergema.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.