Salam

Netralitas TNI Tidak Ada Tawar-Menawar

Peringatan HUT TNI ke-78 tahun 2023 di Kodam Iskandar Muda ini merupakan momen yang membuktikan bahwa TNI tetap menjadi garda terdepan dalam menjaga k

|
Editor: mufti
FOR SERAMBINEWS.COM
Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya, S.I.P, M.I.P 

BEGITULAH judul yang dipilih oleh editor tni.mil.id ketika mengulas berita arahan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, SE, MM pada Rapat Koordinasi Persiapan Operasi Mantap Brata 2023-2024, di The Tribrata, Jakarta Selatan, Rabu (27/9/2023) lalu. Dalam kegiatan itu, Panglima TNI dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kasum TNI Letjen TNI Bambang Ismawan, SE, MM memberikan pembekalan tentang “Kebijakan dan Strategi TNI Guna Mengamankan Tahapan Pemilu 2024”.

Kemarin, bertempat di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM) Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya, kembali menegaskan netralitas TNI di Aceh dalam Pemilu 2024. “Menjaga netralitas itu yang te-rus kita pegang teguh,” kata Pangdam menjawab wartawan seu-sai menjadi inspektur upacara peringatan HUT Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-78 tahun 2023, Kamis (5/10/2023).

Pangdam memastikan bahwa Aceh saat ini dalam kondisi aman dan kondusif. Dengan jumlah pasukan TNI di Aceh sekira 5.000 personel, Kodam IM siap membantu aparat kepolisian un-tuk mengamankan Pemilu 2024. “Di Aceh tidak ada penambah-an pasukan khusus. Sudah cukup organik yang ada di sini, perca-yakan sama kita,” ungkap Mayjen Novi Helmy.

Peringatan HUT TNI ke-78 tahun 2023 di Kodam Iskandar Muda ini merupakan momen yang membuktikan bahwa TNI tetap menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara serta men-junjung tinggi demokrasi untuk mewujudkan Indonesia maju.

Pangdam IM Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya mengajak selu-ruh personel di jajaran Kodam IM untuk menciptakan kedamai-an dan kondusivitas wilayah.“Mari kita jadikan HUT ke-78 TNI ini sebagai momentum mewujudkan kedamaian dan kondusivitas di setiap wilayah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan ma-syarakat,” kata Pangdam.

Penegasan tentang netralitas TNI dalam Pemilu dan Pilkada ini memang penting untuk terus diulang-ulang, guna menghindari ter-jadinya potensi penyalahgunaan kewenangan oleh oknum militer di Indonesia. Karena berdasarkan sejarah, beberapa kali militer Indonesia terlibat dalam politik praktis, ke luar dari titah Pangli-ma Besar Jenderal Soedirman, “Pelihara TNI, pelihara angkatan perang kita, jangan sampai TNI dikuasai partai politik manapun.’’

Kala itu, di fase awal kemerdekaan, petuah Jenderal Soedirman ini lazim disampaikan oleh pemimpin demi menjaga TNI tetap fokus bertugas mempertahankan negara agar tidak dijajah kembali.
Tapi, dalam perjalanan sejarah negeri ini, ternyata TNI tidak benar-benar bebas dari godaan politik praktis. Sejumlah catat-an keterlibatan TNI dalam politik bisa ditelusuri sejak Soedirman masih hidup, era Orde Lama yang memecah TNI dalam berbagai kelompok aliran seperti komunis, hingga Orde Baru yang ditandai dengan Dwi Fungsi ABRI.

Di era reformasi, TNI berkonsentrasi penuh pada tugas seba-gai garda bangsa profesional. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI pada Pasal 39 melarang setiap prajurit TNI un-tuk menjadi anggota partai politik, mengikuti maupun terlibat da-lam kegiatan politik praktis, serta dipilih menjadi anggota legisla-tif dalam pemilu dan jabatan politik lainnya.

TNI juga mempunyai aturan yang tegas dan akan menjatuhkan sank-si bagi prajurit yang melanggar netralitas TNI. Sikap netral TNI juga dia-tur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
Tapi, lagi-lagi bukan berarti TNI benar-benar sudah terbebas dari godaan kepentingan politik. Momentum godaan politik bagi oknum TNI biasanya datang pada Pemilu dan Pilkada. Misalnya pada 2019, Bawaslu masih menemukan 1.096 pelanggaran net-ralitas aparatur negara, termasuk di dalamnya dari unsur TNI.

Maka, penting bagi semua pihak, terutama para pejabat tinggi TNI untuk senantiasa mengingatkan jajarannya agar menjunjung tinggi titah Panglima Besar Jenderal Soedirman. “Pelihara TNI, pelihara angkatan perang kita, jangan sampai TNI dikuasai partai politik manapun.’’(*)

POJOK

Pangdam siap jaga netralitas TNI
Maka, jangan ada yang berani macam-macam

Menkominfo serius tutup judi online
Yang namanya online memang ribet urusannya

Aksi geng motor resahkan warga Lhokseumawe
Karena bukan online, harusnya ini lebih gam-pang memberantasnya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved