Kupi Beungoh

Implementasi Pembentukan Opini Publik di Media Sosial dalam Kaitannya dengan Politik Elektoral

Fungsi media sosial dalam politik elektoral tercermin dari adanya penggunaan media sosial dalam menciptakan citra branding oleh seorang aktor politik.

|
Editor: Firdha Ustin
FOR SERAMBINEWS.COM
Salwa Arrohim, Mahasiswi Universitas Andalas, Prodi Ilmu Komunikasi. 

Oleh: Salwa Arrohim Tinendung

KETERBUKAAN media sosial memberikan peluang kemudahan akses informasi pada kebutuhan akan informasi.

Keterbukaan media sosial di era society 5.0 juga menyediakan kesempatan pada proses komunikasi yang sejalan dengan kepentingan tertentu.

Partai politik, yang dalam hal ini merupakan wadah dalam menjembatani kepentingan dalam sistem politik yang berlaku, menggunakan pemanfaatan media sosial dalam meningkatkan elektabilitas.

Partai politik yang juga menjadi media dalam melahirkan kandidat yang berorientasi pada sistem kekuasaan, mengambil peran penting dalam interaksi dan proses sosial-politik yang ada di masyarakat.

Hal tersebut kemudian sesuai dengan pandangan Wahyudi (2022), yang mengungkapkan bahwa perkembangan teknologi informasi dalam penggunaan media sosial mendorong debat publik mengenai situasi perpolitikan yang sedang terjadi.

Dengan adanya hal tersebut kemudian menghidupkan komunikasi digital pada pelaksanaan komunikasi politik yang terjadi.

Daftar aplikasi dan platform media sosial (medsos) terancam diblokir di Indonesia 20 Juli 2022, WhatsApp, YouTube, Facebook, Instagram, hingga Twitter. Pemblokiran juga terancam dilakukan untuk platform lainnya seperti Google, Netflix, hingga Zoom. (handover)
Daftar aplikasi dan platform media sosial (medsos) terancam diblokir di Indonesia 20 Juli 2022, WhatsApp, YouTube, Facebook, Instagram, hingga Twitter. Pemblokiran juga terancam dilakukan untuk platform lainnya seperti Google, Netflix, hingga Zoom. (handover) (handhandover)

Penggunaan media sosial dalam komunikasi politik yang berorientasi pada proses identifikasi kepentingan yang ada kemudian juga digunakan oleh partai politik sebagai salah satu cara dalam membentuk elektabilitas.

Fungsi media sosial dalam politik elektoral selanjutnya juga tercermin dari adanya penggunaan media sosial dalam menciptakan citra branding oleh seorang aktor politik.

Dalam kaitannya dengan citra branding yang dimiliki oleh seorang aktor politik, proses komunikasi politik yang ada di media sosial selanjutnya berpengaruh terhadap pandangan publik terhadap seorang aktor politik.

Media sosial yang diketahui sebagai salah satu media masif dalam proses penyebaran informasi kemudian dapat digunakan untuk membangun opini publik.

Berkaitan dengan hal tersebut, beberapa penelitian terdahulu telah mengkaji mengenai penggunaan media sosial dalam kaitannya dengan pembangunan opini publik pada partai politik.

Dalam buku Media sosial sebagai strategi komunikasi politik yang menemukan korelasi antara komunikasi politik dalam penggunaan media sosial yang berimplikasi pada keberhasilan partai politik untuk memperoleh dukungan publik.

Hal tersebut kemudian mengindikasikan adanya penggunaan media sosial dalam proses pembentukan citra branding dalam bentuk strategi pemenangan.

Penggunaan media sosial dalam peningkatan citra branding seorang kandidat atau partai politik dalam kajian marketing politik selanjutnya menjadi kajian yang menarik mengingat penggunaan media sosial dalam komunikasi politik memiliki ciri reaktif yang hasilnya ditentukan oleh respon masyarakat secara langsung dalam media sosial.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved