Breaking News

Berita Viral

Bocah Tunawicara Dibully di Kuburan, Korban Dipaksa Isap Lem Aibon, Diviralkan Keluarga: Sakit Hati

Menurut keterangan keluarga korban, bocah tunawicara itu dicekoki oleh anak-anak pengisap lem aibon bahkan sampai mengalami tindak kekerasan.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
SRIPOKU.COM/INSTAGRAM
Tangkap layar aksi bully ke bocah tunawicara di kuburan Desa Lingkis, Kabupaten OKI, Sumsel, Kamis (26/10/2023). 

Menurut Fannky, dua terduga pelaku, MK (15) dan WS (14), hingga saat ini belum dijadikan tersangka.

"Masih kami periksa, nanti sampai kelengkapan bukti-bukti."

Fannku belum menjelaskan peran masing-masing terduga pelaku. Dalam video yang viral di media sosial, terlihat hanya satu siswa yang merundung korban.

"Peran masih kami dalami," kata Fannky.

Motif perundungan

Fannky mengatakan perundungan itu berawal dari persoalan kecil.

Pelaku tidak terima karena korban mengaku sebagai anggota kelompok Barisan Siswa yang dipimpin oleh pelaku.

"Motifnya karena korban mengaku menjadi anggota Barisan Siswa, padahal dia bukan sebagai anggota," ungkap Fannky.

Di samping itu, korban diduga mencatut nama Barisan Siswa saat menantang kelompok lain.

"Dia sempat menantang ke luar. Akhirnya ketemulah sama ketuanya Barisan Siswa (seperti) yang viral di video itu," kata Fannky.

Pelaku diproses hukum

Fannky mengatakan kasus perundungan itu akan diproses hukum sesuai dengan sistem peradilan anak karena terduga pelaku masih di bawah umur.

"Kaitan dengan kasus ini akan tetap kami proses peradilan anak, jadi berbeda dengan orang dewasa," kata Fannky.

Menurut Fannky, terduga pelaku bisa dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman penjara paling lama 3 tahun 6 bulan dan denda Rp72 juta.

Adapun sanksi lainnya adalah kewenangan pihak sekolah.

Dia menyebut kasus perundungan itu tidak bisa hanya diselesaikan lewat jalur hukum. Hal itu karena pelaku masih sangat muda dan masa depannya masih panjang.

"Kasus ini tidak hanya berpikir menindak semuanya akan selesai, perlu masukan dan kerja sama dari stakeholder untuk membina anak-anak, mereka ini masih sangat muda,” pungkasnya. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved