Salam

Hati-hati Lintasi Titik Rawan Longsor

SEBAGAI kawasan Barat Selatan Aceh sangat labil kondisi tanahnya. Begitu juga dengan sebagian kawasan Tengah Aceh.  Ahli geologi menyebutkan, pelapuka

Editor: mufti
Youtube Serambinews
VIDEO Dua dari Lima Korban Terseret Longsor Subulussalam Selamat, akan Dirujuk ke Banda Aceh 

SEBAGAI kawasan Barat Selatan Aceh sangat labil kondisi tanahnya. Begitu juga dengan sebagian kawasan Tengah Aceh.  Ahli geologi menyebutkan, pelapukan batuan atau terlalu banyak air yang meresap ke tanah, membuat tanah menjadi labil hingga akhirnya terjadi longsor.

Tentu para pakar yang punya kompetensi untuk menganalisis lebih jauh penyebab longsor. Yang pasti, di sejumlah kawasan di Aceh  kerap terjadi peristiwa longsor yang menimbulkan korban jiwa. 

Mengingat begitu besar dampak yang ditimbulkan, maka mengidentifikasi daerah kejadian tanah longsor penting untuk dilakukan. Tujuannya untuk meminimalkan kerugian, baik jiwa maupun harta benda. Pemerintah harus memetakan kawasan-kawasan yang rawan longsor, lalu kemudian mensosialisasikannnya kepada masyarakat.  Selanjutnya bisa dilakukan mitigasi, alias segala upaya mulai dari pencegahan sebelum suatu bencana terjadi sampai dengan penanganan seusai suatu bencana terjadi.

Beberapa waktu lalu, dinas ESDM Aceh memang menyebutkan, setidaknya ada tujuh lintasan jalan nasional, provinsi dan kabupaten/kota yang perlu diwaspadai masyarakat yang ingin mudik, karena tanahnya rentan mengalami pergerakan, dan sewaktu-waku bisa terjadi longsor. Dengan adanya publikasi informasi titik-titik longsor tersebut, maka akan mengurangi risiko berbagai kerugian yang ditimbulkan, termasuk korban jiwa.  Plank informasi titik-titik peringatan di kawasan rawan longsor harus diperbanyak. Sosialisasi harus lebih sering dilakukan.

Seperti diketahui, longsor susulan kembali terjadi di Kota Subulussalam, tepatnya di jalan Nasonal Dusun Patetah, Desa Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan, Jumat (27/10/2023) malam. Lima orang menjadi korban. Dua di antaranya berhasil diselamatkan, sementara tiga lainnya dilaporkan hilang.

"Iya, semalam ada lima korban terkena longsor susulan. Salah satu korban anggota polisi. Dua berhasil selamat, tiga masih hilang," kata Kapolres Subulussalam yang dikonfirmasi Serambi melalui Kasat Intel Iptu Zulmahrita.

Dua warga yang berhasil selamat yaitu Raja Kalkausar (24), warga Blang Keude Dua, Lhokseumawe. Kondisinya luka ringan. Satu lagi yang selamat bernama Dian, warga Sidikalang. Sementara yang hilang, Bripka Kurniadi bertugas di Polsek Penanggalan, Polres Subulussalam, Edi Sukmawan, warga Lhokseumawe, serta Ibrahim Pangabean asal Marendal, Kota Medan.

Sertu Rusudi Ndaraha dari Unit Intel Kodim 0118 Subulussalam yang ditanyai Serambi menjelaskan, longsor terjadi sekitar pukul pukul 22.00 WIB, dan hanya terpaut sekitar 30-50 meter dari lokasi longsor sebelumnya ke arah Subulussalam.

Dia menjelaskan, saat longsor terjadi, kelima korban turun dari mobil untuk melihat kondisi material. Namun secara tiba-tiba, longsor kembali terjadi dan menimpa kelimanya. Satu orang berhasil selamat karena memegang dahan kayu saat terseret ke jurang. Sedangkan satu orang lagi berhasil diselamatkan rekannya. Selain itu, sejumlah kendaraan juga ikut tertimpa longsor dan ada yang terseret meski beberapa unit berhasil diselamatkan.

Salah satu korban selamat, Raja Kalkausar, saat diwawancarai Serambi di RSUD Subulussalam menceritakan, dia bersama temannya Edy Sukmawan (27) berangkat dari Lhokseumawe tiga hari lalu dengan mobil Nisan Grand Livina, BL 1270 JK warna putih. Mereka berdua merupakan wartawan dari media Mataaceh.com.

Saat kejadian, mereka sedang dalam perjalanan menuju Kutacane, Aceh Tenggara. Dalam perjalanan, wilayah Subulussalam dilanda hujan lebat. Keduanya lalu beristirahat di salah satu warung kopi. Sekitar pukul 19.30 WIB terjadi longsor. Mereka kembali menunda perjalanan seraya melihat titik bencana tersebut.

Nah, saat proses pembersihan tanah longsor, tiba-tiba terjadi longsor susulan di mana tebing tanah lainnya runtuh dan menimpa lima orang di bawahnya. Raja Kalkautsar berhasil selamat, sementara rekannya Edy Sukmawan hingga kini masih hilang bersama dua korban lainnya.

Tentu saja kita semua tak mau peristiwa yang dilami Raja Kalkautsar Cs terulang. Itu sebab butuh upaya mitigasi yang maksimal dari berbagai stakeholder.(*)

POJOK

Gaza hancur lebur diserang Israel

Ingat sejarah, Nabi saja dibunuhnya

Ribuan pejabat Ukraina lari ke luar negeri

Waduh

BKPM: Realisasi investasi capai Rp 1.053 triliun

Tapi mencari kerja bertambah sulit

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Pejabat Tanpa Visi, Rakyat yang Rugi

 

Pasar Murah, Solusi Sementara

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved