Salam
Dukung Terus Pengembangan Pariwisata Ramah Muslim
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh, Almuniza Kamal SSTP MSi, mengatakan, penghargaan tersebut merupakan hasil kolaborasi dengan
HARIAN Serambi Indonesia edisi Senin (30/10/2023) mewartakan, kabar baik kembali datang dari sektor pariwisata Aceh. Untuk kesekian kalinya Aceh berhasil mencatatkan posisi terbaik sebagai Destinasi Pariwisata Ramah Muslim (Top Muslim-Friendly Tourism Destination) pada ajang Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) Award 2023. Aceh berada pada peringkat kedua di bawah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). IMTI Award diserahkan Menparekraf RI, Sandiaga Uno, di Jakarta Convention Center, pada Rabu (25/10/2023) lalu.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh, Almuniza Kamal SSTP MSi, mengatakan, penghargaan tersebut merupakan hasil kolaborasi dengan sejumlah pihak dalam upaya memajukan industri pariwisata halal berkelanjutan. Almuniza berharap agar pelaku industri pariwisata Aceh terus bekerja keras mengembangkan potensi demi meraih peringkat pertama di kompetisi mendatang.
“Saat ini, pasar halal tourism dan muslim-friendly di Indonesia sudah memasuki fase pasar global. Sehingga, dengan usaha meningkatkan layanan tambahan (extended services), kita harapkan dapat menarik wisatawan muslim lokal maupun mancanegara ke Aceh,” ucapnya. Kabid Pengembangan Usaha Pariwisata dan Kelembagaan (PUPK) Disbudpar Aceh, Ismail, yang menerima penghargaan tersebut mewakili Pemerintah Aceh mengajak semua pihak untuk terus mempromosikan Aceh sebagai destinasi wisata yang ramah, aman, nyaman dan menawan kepada wisatawan.
Ketua Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) Aceh, Imam Mahfudh, bangga dengan penghargaan tersebut. Dia berharap, pelaku industri pariwisata dan pemerintah dapat terus bersinergi dan berkolaborasi dalam memajukan wisata halal di provinsi ini.
Apa yang sudah dicapai Pemerintah Aceh dalam pengembangan destinasi pariwisata ramah muslim merupakan hal yang harus kita beri apresiasi. Tak lupa, kita juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah bersinergi dan berkolaborasi dalam memajukan industri pariwisata halal secara berkelanjutan di Aceh. Agar destinasi pariwisata ramah muslim di Aceh terus membaik dan bisa mencapai peringkat pertama pada masa mendatang, tentu saja semua stakeholder terkait harus terus memberikan dukungan dan bantuan secara maksimal.
Khusus kepada para pelaku industri pariwisata Aceh, kita tentu sepakat agar mereka sebagai pihak yang berada di garda terdepan dalam menentukan posisi Aceh berada di posisi puncak pada ajang Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) Award 2024, harus terus bekerja keras dalam mengembangkan berbagai potensi pariwisata yang dimiliki provinsi ujung barat Pulau Sumatra, ini. Pelaku industri pariwisata di Tanah Rencong juga harus mampu memberi layanan tambahan kepada wisatawan muslim lokal dan mancanegara. Sehingga mereka mau datang ke Aceh berkali-kali.
Perlunya semua pihak memberikan dukungan terus-menerus terhadap pengembangan pariwisata ramah muslim juga karena Aceh sebagai provinsi yang melaksanakan syariat Islam memiliki potensi besar untuk memajukan sektor ini. Apalagi, pariwisata menjadi salah satu bidang usaha yang mampu menyerap tenaga kerja lokal dalam jumlah banyak. Dengan sendirinya, pariwisata ramah muslim menjadi pengurang pengangguran dan penduduk miskin di Aceh.
Dengan dukungan terus-menerus dari para pihak terkait, maka tujuan utama dibentuknya wisata ramah muslim yakni untuk meningkatkan daya tarik dan kepuasan turis muslim datang ke Indonesia umumnya dan ke Aceh khususnya, dapat tercapai. Lebih dari itu, pengembangan destinasi pariwisata ramah muslim wajib dijalankan dalam rangka menjadikan Indonesia sebagai pemimpin wisata ramah muslim dunia. (*)
POJOK
PDIP terluka ditinggal Jokowi
Apa sama dengan lagu yang liriknya ‘kau yang berjanji, kau yang mengakhiri’? He..he..he…
Proyek rehab bendung Krueng Pase ditender ulang
Tender-tender terus, siapnya kapan proyek tersebut Pak?
Jumlah penerima bansos berkurang
Tapi, jumlah penduduk miskin belum menurun kan?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.