Salam

Runtuhnya Moralitas Negara Barat

Setiap hari Israel melanggar hukum internasional. Maka ketika kini terjadi pemboman brutal, negara-negara beradab meminta gencatan senjata. Tapi, Amer

Editor: mufti
SERAMBINEWS.COM/middleeasteye
Pemboman Israel melalu pesawat canggih pencabut nyawa mereka di kantong-kantong padat penduduk di Jalur Gaza telah mengakibatkan setidaknya 7.326 warga Palestina tewas. 

Perang Gaza berlangsung di depan mata dunia, tanpa bisa dihen-tikan. Kekejaman yang dilakukan Israel terhadap warga sipil, teruta-ma anak-anak dan kaum perempuan, barangkali belum pernah ada dalam sejarah dunia modern. Bombardir dan penembakan dilaku-kan sesuka hati. Korban terus bertambah. Seperti biasa, mereka menyalahkan Hamas, sebuah kelompok perlawanan di Palestina. Hukuman kolektif pun diberikan, sesuka hati.

Sekjen PBB Antonio Guteres menyebut, serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 tidaklah terjadi begitu saja. Kekejaman zio-nis Israel terhadap Bangsa Palestina sudah dimulai sejak 80 tahun si-lam, saat rumah dan tanah disita, lalu pemiliknya diusir. Tidak ada kom-p[ensasi apa pun. Tak terhitung jumlah warga Palestina yang diusir dan dibunuh. Dan Gaza adalah satu-satunya penjara terbesar di dunia. War-ga Palestina dikurung di dalamnya, diisolasi dari dunia luar. Bahan ba-kar dan makanan, semua diatur dan dijatah Israel. Fakta-fakta kekejam-an itu tercatat sejak hampir seabad silam.

Setiap hari Israel melanggar hukum internasional. Maka ketika kini terjadi pemboman brutal, negara-negara beradab meminta gencatan senjata. Tapi, Amerika Serikat memveto setiap upaya gencatan senjata di PBB. Seolah mereka ingin mengatakan ke Israel, “Ayo, lanjutkan ge-nosida”. Maka tidak mengherankan kalau ada yang menyebut, Ameri-ka Serikat adalah Israel besar, dan Israel sendiri adalah Amerika kecil.

Lalu, kenapa perilaku brutal Israel tak bisa dihentikan? Semua itu terjadi atas dukungan negara-negara barat dan AS. Amerika Se-rikat dan beberapa negara Eropa mendukung secara ekonomi, per-senjataan, bahkan siap mem-back-up setiap upaya menyudutkan anak emasnya itu. Itu sebab kalimat Presiden Biden yang menga-ku mendukung solusi dua negara (two state solution) dianggap ha-nya janji di bibir saja. Tidak ada bukti di lapangan.

Faktanya, bom dan persenjataan lain yang membunuh puluhan ribu warga Palesti-na umumnya buatan negara Barat, terutama Amerika Serikat. Se-makin berkecamuk perang dengan Hamas, semakin banyak senja-ta yang dikirim ke Israel.

Israel menjadi bertindak gila karena kehilangan dukungan dunia. Demonstrasi di seluruh dunia mendukung hak-hak Palestina, bah-kan termasuk di dalam negerinya sendiri. Houthi memblokir kapal-kapal yang membawa pasokan ke Israel, perekonomian Israel pun terpuruk. Tidak ada pekerja pertanian yang membantu memanen hasil panen, karena para pekerja Thailand semuanya sudah pulang. Maka yang terjadi adalah perilaku ‘sokmok,” membabi-buta.

Kini beberapa brigade tempur memang sudah ditarik. Namun, pembunuhan warga Palestina masih terus terjadi.
Pada Mingggu (7/1/2024) pagi, 6 warga tewas dalam serangan Israel ke Tepi Barat yang diduduki. Pada hari yang sama, satu tenta-ra Israel tewas imbas kendaraan dinas terkena bom.

"Pemboman pendudukan Israel terhadap sekelompok warga me-newaskan enam orang di Jenin," kata Kementerian Kesehatan yang dikelola Otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah seperti dibe-ritakan AFP.
Kekerasan di Tepi Barat dimulai beberapa bulan lau sejak perang Israel dengan kelompok Hamas yang berbasis di Gaza. Konflik itu juga telah meningkat ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelum-nya dalam hampir dua dekade.

Hingga kini pasukan Israel (IDF) telah menjatuhkan lebih dari 45 ribu bom di Gaza dengan berat lebih dari 65 ribu ton. Jumlah itu te-lah melampaui kekuatan bom nuklir yang dijatuhkan Amerika Seri-kat ke Hiroshima pada 1945. Informasi ini disampaikan Kantor Me-dia Palestina. Badan tersebut mengatakan, sekitar dua pertiga dari bom dan rudal tersebut tidak terarah dan tidak tepat, yang umum-nya dikenal sebagai bom bebal. Maka tidak mengherankan jika pu-luhan ribu warga sipil tak berdosa, termasuk anak-anak dan perem-puan, terbunuh.(*)

POJOK

Sebanyak 45 ribu bom telah dijatuhkan ke Gaza
Semoga warga Palestina diberi kekuatan melawan Zi-onis

Polri mutasi 5 Kapolres di Aceh
Penyegaran personel untuk cari tantangan baru

Muhaimin minta Jokowi netral dalam pemilu 2024
Sudah tegaskan ingin cawe-cawe kok

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Realisasi APBA 2025 Harus Dipacu

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved