Kupi Beungoh

Boh Gantang dan Daya Lumpoe Awak Eropa

Di Aceh, kentang khususnya dibudidayakan di kawasan dataran tinggi, yakni Aceh Tengah dan Bener Meriah.

Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/Handover
Teuku Murdani adalah adalah kadidat doktor dalam bidang Pengembangan Masyarakat Terpencil di University of Canberra, Australia dan Dosen pada jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Ar-Raniry Banda Aceh 

Tidak perlu jauh, kita contohkan Aceh saja. Aceh pernah menjadi kerajaan yang sangat maju pada abad ke 15-17 M.

Kerajaan Aceh memilki kekuasaan yang luas, armada militer yang kuat, perdagangan internasional, dan peradaban tinggi dengan Bustanussalatinnya.

Baca juga: Pak Kun, Integritas, dan Keberuntungan Aceh - Bagian III

Sebagaimana dicatat oleh Muhammad Said dalam Aceh Sepanjang Abad, kekuasaan Aceh mencapai lebih separuh Pulau Sumatera hingga Semenanjung Malaysia. Aceh kala itu adalah adikuasa Asia Tenggara.

Namun apa yang terjadi dengan Aceh hari ini? Telur dan pisang kepok kita bergantung pada Sumatera Utara. Besar kemungkinan karena mental orang-orang Aceh yang dulunya ada pada tataran high class lumpoe dan daya juang tinggi telah digantikan dengan mental lamiet (budak).

Namun apapun persoalannya, kita pernah menjadi bagian masyarakat yang dikenal di dunia dengan peradaban tinggi pada masa itu, walaupun itu hanya tinggal sejarah.

Mudah-mudahan sejarah itu pun bukanlah sebuah dongeng. Sehingga dapat kita gunakan untuk bangkit kembali dengan semangat indatu untuk menjadi masyarakat berperadaban maju kembali.

Mari kita tinggalkan peukaten lamiet yang hanya berani berkonflik sesama lamiet untuk mendapatkan posisi dari tuannya, namun begitu diberikan posisi beraninya hanya menindas sesama lamiet dan menjilat habis tuannya.

*) PENULIS adalah adalah kadidat doktor dalam bidang Pengembangan Masyarakat Terpencil di University of Canberra, Australia dan Dosen pada jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Ar-Raniry Banda Aceh

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Baca Artikel KUPI BEUNGOH Lainnya di SINI

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved