Kupi Beungoh

Mendidik Kesabaran Di Bulan Ramadhan

Hampir semua kegiatan di Bulan Ramadhan mengandung nilai pendidikan, salah satunya adalah pendidikan kesabaran.

Editor: Amirullah
For Serambinews
Dr. Ainal Mardhiah, S Ag, M.Ag, Dosen Pascasarjana UIN Ar Raniry Banda Aceh 

Oleh: Dr. Ainal Mardhiah, S Ag, M.Ag

Satu bulan Ramadhan umat Islam menjalani ibadah puasa, dengan penuh suka cita dan bahagia. Rumah-rumah, kampung-kampung, mesjid-mesjid dibersihkan, sajadah mukena semua dicuci untuk menyambut bulan Ramadhan, bulan keberkahan, bulan yang istimewa dari seribu bulan lainnya.

Makna Puasa

Sayyid Sabiq dalam bukunya Fiqih Sunnah Jilid 2 mendefinisikan puasa secara bahasa yakni menahan. Sementara menurut istilah, puasa adalah menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar sampai terbenam matahari disertai niat. Ibadah puasa termasuk ke dalam rukun Islam.

Lebih lanjut beliau mengatakan yang membatalkan puasa antara lain makan minum yang disengaja pada waktu siang hari, memasukkan sesuatu dengan sengaja ke dalam lubang pada anggota tubuh, berhubungan suami istri pada waktu siang hari, muntah yang di sengaja, haid dan nifas, keluar mani karena sengaja merayu pasangan pada waktu siang hari dan lainnya.

Mendidik Kesabaran dibulan Ramadhan

Hampir semua kegiatan di Bulan Ramadhan mengandung nilai pendidikan, salah satunya adalah pendidikan kesabaran. Sebagai contoh:

1. Bangun Sahur

Selama Ramadhan sebelum subuh setiap muslim sudah bangun, ada yang bangun jam 3 ada yang Jam 4 pagi, sesuai daerah masing-masing untuk menyiapkan makan sahur, padahal mata masih sangat ngantuk pada jam tersebut, namun tetap berusaha bangun. Dalam keadaan masih sangat ngantuk, lauk-lauk dipanaskan, agar enak dimakan sekeluarga.

Demikian juga anggota keluarga yang lain, ikut bangun untuk membantu, sekaligus untuk makan bersama.  Ini dilakukan selama 1 bulan Ramadhan. Tentunya setelah Ramadhan, telah terdidik sikap sabar pada setiap muslim.

2. Tidak Makan Dari Terbit Fajar Hingga Terbenam Matahari

Cuaca panas, gerah, haus, enaknya minum yang segar-segar seperti minum juz, air dingin, minimal air putih. Tidak hanya haus, waktu siang tiba pastinya lapar apalagi menjelang sore.

Duduk-duduk saja kita bisa lapar apalagi kawan-kawan yang bekerja. Baik itu bekerja di kantor dengan ruang ber AC atau bekerja berat di terik matahari.

Haus dan lapar sudah pasti solusinya adalah minum atau makan. Namun bagi seorang muslim ia bersabar menahan haus dan lapar selama 1 bulan Ramadhan. Ini adalah pendidikan kesabaran bagi setiap muslim.

3. Tidak Berhubungan Suami Istri Di Waktu Siang Hari

Tidak mudah karena ini kebutuhan, selain makan dan minum. Walaupun tidak mudah, umat Islam menahan diri dari berhubungan suami istri pada waktu siang hari semata-mata karena keimanan kepada Allah SWT. Dan ini dilakukan sampai 1 bulan, tentunya ini sebuah usaha mendidik kesabaran pada setiap diri umat Islam. Cintanya kepada Rabb, mengalahkan nafsunya terhadap pasangan yang halal. Sebuah sikap sabar yang luar biasa.

4. Menghidupkan Malam Dengan Ibadah

Malam enaknya tidur-tidur, ngopi, nonton, ngumpul-ngumpul dengan kawan atau keluarga. Namun apa yang dilakukan umat Islam selama bulan Ramadhan, mereka menghidupkan malam Ramadhan dengan ibadah shalat wajib, tadarus dan Teraweh sampai pagi atau sesuai kemampuan masing-masing.

Meski dalam keadaan lelah dan letih karena siang harus bekerja, harus mencari rezeki namun dengan semangat luar biasa umat Islam berusaha menghidupkan malam Ramadhan dengan berbagai aktifitas ibadah sesuai dengan kemampuan masing-masinh . Ini adalah latihan kesabaran yang luar biasa, tidak didapatkan di bulan-bulan lainnya.

5. Bekerja Atau Mencari Nafkah

Latihan kesabaran lainnya adalah dengan bekerja dan mencari nafkah  disiang hari dalam keadaan haus, lapar, terkadang dalam keadaan panas menyengat dari teriknya matahari, namun tetap bekerja demi keluarga tercinta.

7. Berbagi Apa Yang Mudah Yang Dimiliki

Tujuan utama dari kewajiban berpuasa adalah mendidik kepedulian, simpati (ikut merasakan kesusahan orang lain) dan senang menolong orang lain (empati) kepada saudara yang tidak mampu hal ini dapat kita lihat dari pesan hadis berikut ini:

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved