Salam

Muliakan Musafir di Bulan Mulia

Bahkan Allah pun menolong musafir dengan memberikan enam keringanan: tidak wajib salat berjamaah, tidak wajib puasa ramadhan, tidak wajib jumatan, bol

Editor: mufti
Serambi Indonesia
Pengungsi Rohingya mengaji dalam tenda penampungan di belakang Kantor Bupati Aceh Barat, Rabu (27/3/2024). 

SEBANYAK 75 pengungsi Rohingya kini menginap di tenda yang didirikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Ba-rat. Hal ini terjadi setelah etnis paling teraniaya di dunia terse-but diusir oleh segelintir warga, dari markas PMI Aceh Barat.

Untuk menampung para etnis Rohingya tersebut, Pemkab Aceh Barat mendirikan dua unit tenda besar. Masing-masing satu tenda untuk para wanita dan satu tendanya lagi untuk para lelaki di Kompleks Kantor Bupati Aceh Barat di Meulaboh.

“Ini penempatan sementara, kita akan melirik gedung lain nantinya untuk penampungan sementara. Sambil kita terus me-lakukan koordinasi dengan Pemerintah Aceh terhadap penem-patan mereka yang lebih layak nantinya,” kata Asisten I Set-dakab Aceh Barat, T Samsul Alam kepada media ini, Rabu (27/3/2024).

Protection Associate UNHCR Indonesia, Faisal Rahman, ber-terima kasih kepada Pemerintah Aceh Barat yang telah memak-simalkan penanganan pengungsi Rohingya dengan baik sebagai bentuk kemanusiaan.

Disebutkan, mereka sifatnya membantu pemerintah, na-mun untuk kebutuhan para Rohingya akan menjadi tanggung ja-wab dari UNHCR dan IOM terutama menyangkut dengan logistik atau kebutuhan makanan.

Pantauan di lapangan, puluhan pengungsi Rohingya terlihat ber-teduh dalam tenda bersama. Mereka melaksanakan ibadah puasa dan shalat berjamaah bersama. Pada siang hari, sebagian mem-baca Alquran, dan sebagian terlihat beristirahat dalam tenda.

Kedatangan para pengungsi Rohingya ke Aceh Barat pada Bulan Suci Ramadhan ini diiringi peristiwa duka terbaliknya ka-pal yang membawa mereka. Beberapa teman seperjalanan me-reka kemudian ditemukan telah menjadi mayat di laut lepas.

Kondisi mereka yang selamat di darat, mungkin agak baik, tapi tidak jauh lebih baik. Mereka harus menghadapi penolak-an, dan beberapa kali pindah tempat. Juga menjadi sasaran bullying melalui spanduk yang dipasang di halaman tempat me-reka mengungsi.

Sikap sebagian masyarakat yang menolak dan mengusir pak-sa para pengungsi Rohingya, ditanggapi prokontra di kalangan masyarakat Aceh. Ada yang memaklumi, mungkin karena kabar-kabar tentang sikap segelintir Rohingya yang tidak menghargai adat istiadat di Aceh.

Tapi tak sedikit pula orang Aceh merasa heran dengan per-ubahan sikap sebagian masyarakat Aceh ini. Seakan pepa-tah “peumulia tamu adat geutanyoe” seakan tidak berlaku bagi para Rohingya ini. Seperti ada kesan kebencian, seakan Ro-hingya ini adalah ras manusia paling jahat di muka bumi.

Maka, kita tentu mengapresiasi sikap Pemkab Aceh Barat yang mengambil tanggung jawab menampung sementara para pengungsi ini. Tugas kemanusiaan atau memuliakan manusia ini memang tugas semua manusia, apalagi yang berstatus mus-lim. Tapi, dalam kondisi ini, pemerintah harus mengambil tang-gung jawab yang lebih besar, karena pemerintah punya kemam-puan, fasilitas, dan jaringan untuk bicara dengan perwakilan lembaga seperti UNHCR dan IOM.

Kalau pun tidak mau menganggap mereka sebagai pengung-si, maka anggaplah mereka sebagai musafir, orang-orang yang sedang dalam perjalanan ke negara ketiga. Ingatlah, musafir itu berada dalam kesulitan, sehingga kita dianjurkan untuk memberikan pertolongan. Dalam sebuah hadits yang diriwatkan Imam Bukhari, Rasulullah SAW bersabda: “Safar itu adalah po-tongan adzab.” (HR. Bukhari 5429).

Bahkan Allah pun menolong musafir dengan memberikan enam keringanan: tidak wajib salat berjamaah, tidak wajib puasa ramadhan, tidak wajib jumatan, boleh menjamak shalat, bo-leh mengqashar shalat, boleh tidak mencuci kaki ketika wudhu, tapi cukup usap alas kaki saja.

Ingat juga, doa seorang musafir adalah doa mustajab yang Allah kabulkan. Maka selayaknya kita sebagai sesama mus-lim meluangkan waktu menolong dan menghormati musafir se-mampu kita. Dan menyongsong pahala yang besar di sisi Allah. Dengan harapan kelak kita juga akan ditolong orang lain ketika kita berada dalam kesusahan. Apalagi saat ini kita sedang ber-ada di dalam bulan mulia, penghulu segala bulan.(*)

POJOK

Anies sebut pilpres curang
Dulu Pak Prabowo juga bilang begitu kan?

Ganjar tolak pengkhianat reformasi
Siapakah mereka?

Banda Aceh pertahankan juara umum Musabaqah Tunas Ramadhan
Menyala kotaku...

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved