Pro Palestina
Netanyahu Takut Gerakan Mahasiswa di AS Ulang Kisah Kebencian-Pembantaian Yahudi Masa Nazi Jerman
Perdana Menteri Israel, Netanyahu takut kebencian terhadap umat Yahudi usai tersebarnya gerakan mahasiswa pro-Palestina di beberapa kampus di AS.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Taufik Hidayat
SERAMBINEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengecam lonjakan antisemit atau kebencian terhadap umat Yahudi usai tersebarnya gerakan mahasiswa berkemah di beberapa kampus di Amerika Serikat (AS) yang menyuarakan pro-Palestina.
Diketahui saat ini tengah meluasnya protes anti-Israel dan pro-Palestina di kampus-kampus seluruh Amerika, termasuk Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan Harvard University.
"Massa antisemit telah mengambil alih universitas-universitas terkemuka," ungkap Netanyahu dalam sebuah video berbahasa Inggris dilansir dari Times of Israel, Rabu (24/4/2024).
"Mereka menyerukan pemusnahan Israel, mereka menyerang mahasiswa Yahudi, mereka menyerang fakultas Yahudi," sambungnya.
Baca juga: Israel Bersiap Usir Penduduk Palestina di Rafah, Tunggu Persetujuan Mesir
Baca juga: Kemah Anti Israel Menyebar ke MIT dan Beberapa Kampus di AS usai Kerusuhan di Columbia University
Perdana Menteri Israel itu menyamakan kejadian tersebut dengan kejadian sebelum Holocaust di Nazi Jerman.
"Ini mengingatkan pada apa yang terjadi di universitas-universitas Jerman pada tahun 1930an," kata Netanyahu.
"Itu tidak masuk akal. Itu harus dihentikan. Hal ini harus dikutuk dengan tegas," sambungnya.
Orang nomor satu di Israel itu tidak terima dengan gelombang antisemitisme di AS, sebab dia mengklaim pihaknya sedang mencoba mempertahankan diri dari Hamas yang bersembunyi di balik warga sipil.
“Kita telah melihat dalam sejarah bahwa serangan antisemitisme selalu diawali dengan fitnah dan fitnah," kata Netanyahu.
"Kita harus menghentikan antisemitisme karena antisemitisme adalah burung kenari di tambang batu bara. Ini selalu mendahului kebakaran besar yang melanda seluruh dunia,” sambungnya.
Baca juga: Diserang Pakai 300 Rudal dan Drone, AS Sebut Israel Salah Perhitungan Sudah Bunuh Jenderal Iran
Baca juga: Iran vs Israel Hari Ini: Perang Berkecamuk, Warga Australia Didesak Pergi, AS Batasi Pergerakan
Sementara itu, Columbia University mengatakan pada Rabu kemarin bahwa para mahasiswa telah setuju untuk merobohkan sejumlah besar dari lusinan tenda yang didirikan di kampus bertempat di New York City itu sebagai bagian dari perkemahan anti-Israel.
Pihak administrasi universitas mengatakan pihaknya telah memperpanjang batas waktu tengah malam selama 48 jam untuk mencapai kesepakatan dengan para pemimpin mahasiswa yang melakukan protes.
Sementara kedua belah pihak berupaya untuk mengakhiri kebuntuan, protes serupa menyebar ke kampus-kampus lain di seluruh AS, termasuk sebuah perkemahan yang didirikan di kampus Universitas Southern California di Los Angeles.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.