Kupi Beungoh
Budaya Asing di Aceh: Tren vs Kebutuhan?
Budaya asing dengan gampang masuk ke dalam kehidupan masyarakat lokal tertentu, termasuk ke Aceh yang berjuluk wilayah Syariah Islam.
Editor:
Amirullah
Era digital telah menghapus sekat antarmanusia. Budaya dari suatu daerah/negara dapat dengan mudah masuk ke daerah lain melalui berbagai teknologi informasi.
Sebagian budaya asing yang masuk ke Aceh, seperti aspek pakaian dan kuliner, hanyalah tren saja. Ia bukan sebuah kebutuhan yang akan memberi kemajuan.
Untuk itu, manusia, terutama generasi muda, memerlukan filter agar mampu memilah bahwa hanya budaya yang mampu memberi manfaat saja yang boleh diadopsi. []
Penulis Lukluk Chasanah Adalah mahasiswi Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Email luklukchasanah@gmail.com)
Berita Terkait
Berita Terkait: #Kupi Beungoh
Kemudahan Tanpa Tantangan, Jalan Sunyi Menuju Kemunduran Bangsa |
![]() |
---|
Memaknai Kurikulum Cinta dalam Proses Pembelajaran di MTs Harapan Bangsa Aceh Barat |
![]() |
---|
Haul Ke-1 Tu Sop Jeunieb - Warisan Keberanian, Keterbukaan, dan Cinta tak Henti pada Aceh |
![]() |
---|
Bank Syariah Lebih Mahal: Salah Akad atau Salah Praktik? |
![]() |
---|
Ketika Guru Besar Kedokteran Bersatu untuk Indonesia Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.