Kupi Beungoh

Pembangunan Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045

Revolusi mental dalam praktik sehari-hari melibatkan menjadi manusia yang berintegritas, mau bekerja keras, dan memiliki semangat gotong royong.

Editor: Amirullah
ist
Teuku Muhammad Syauqi Dosen Univ. Dharmawangsa Medan, Mahasiswa Doktoral Ilmu Manajemen Univ. Syiah Kuala. 

Kehidupan di dunia ini dapat digambarkan sebagai suatu fenomena yang dinamis dan penuh perubahan, yang berlangsung secara konstan dan tak terelakkan, baik disukai maupun tidak.

Sifat dinamis ini menyiratkan bahwa kehidupan selalu berada dalam keadaan pergerakan dan transformasi pada setiap elemen dalam sistem ekologis, sosial, dan ekonomi terus beradaptasi dan berevolusi sesuai dengan kondisi yang berubah.

Perubahan yang terjadi ini tidak pernah berhenti dan selalu bergerak menuju suatu titik keseimbangan, mirip dengan karakteristik sebuah pegas yang setelah ditekan atau ditarik, berusaha kembali ke posisi awalnya dan mencapai stabilitas sementara sebelum perubahan selanjutnya muncul.

Perubahan dalam kehidupan juga dapat dilihat sebagai proses yang menetapkan dasar untuk perubahan di masa depan.

Oleh karena itu, proses perubahan ini merupakan rangkaian kejadian yang kompleks dan berkelanjutan, yang pada dasarnya menciptakan pola dinamis dalam sejarah evolusi kehidupan di bumi.

Perkembangan dunia yang global dan multikultural saat ini bagaikan pisau bermata dua.

Jika suatu bangsa atau masyarakat tidak siap menghadapi tantangan global yang kompleks dan gagal memanfaatkan peluang, mereka akan tenggelam dalam arus globalisasi.

Namun, jika bangsa tersebut siap baik secara fisik maupun mental, mereka dapat berkembang menjadi bangsa yang maju dan berpengaruh.

Seperti yang dijelaskan oleh Jim Collins dalam bukunya "Good to Great," Indonesia harus menanamkan disiplin yang kuat untuk maju sebagai negara yang berkembang.

Disiplin ini mencakup disiplin orang, disiplin tindakan, dan disiplin pemikiran. Fondasi budaya disiplin yang diuraikan oleh Jim Collins penting untuk pengembangan model tata kelola yang dinamis, seperti yang telah diterapkan di Singapura sejak dini.

Dalam menghadapi era globalisasi ini, bangsa Indonesia harus semakin memantapkan diri dengan Pancasilais sebagai fondasi dalam setiap tindakan dan kebijakan.

Dengan fondasi tersebut, bangsa Indonesia harus mewujudkan diri menjadi bangsa yang memiliki mental yang kuat dan berkarakter Pancasila.

Revolusi mental merupakan perubahan dalam cara berpikir, sikap dan perilaku menjadi kunci penting untuk mencapai kemajuan dan menjadi bangsa besar yang mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain.

Perwujudan Mental

Revolusi mental dalam praktik sehari-hari melibatkan menjadi manusia yang berintegritas, mau bekerja keras, dan memiliki semangat gotong royong.

Gerakan revolusi mental ini pertama kali diperkenalkan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945, dalam rangka mencapai kemerdekaan penuh bagi Indonesia.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved