Breaking News

Kupi Beungoh

Pembangunan Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045

Revolusi mental dalam praktik sehari-hari melibatkan menjadi manusia yang berintegritas, mau bekerja keras, dan memiliki semangat gotong royong.

Editor: Amirullah
ist
Teuku Muhammad Syauqi Dosen Univ. Dharmawangsa Medan, Mahasiswa Doktoral Ilmu Manajemen Univ. Syiah Kuala. 

Untuk mencapai kemajuan dan menjadi bangsa yang besar, Indonesia harus melalui revolusi mental. Revolusi mental ini mencakup perubahan cara berpikir, sikap, dan perilaku yang berorientasi pada kemajuan dan kemodernan.

Pada tingkat individu, revolusi mental bisa berarti memiliki nilai integritas, etos kerja yang tinggi, dan semangat gotong royong.

Pada tingkat nasional, revolusi mental bisa berarti membangun sistem yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat dan keberlanjutan lingkungan.

Gerakan revolusi mental ini bukanlah konsep yang baru. Presiden Soekarno telah melontarkan ide ini pada hari kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945.

Tujuan utama revolusi mental adalah meraih kemerdekaan seutuhnya yang belum tercapai.

Dalam konteks ini, kemerdekaan bukan hanya berarti lepas dari penjajahan fisik, tetapi juga kemerdekaan dalam membangun mental dan karakter bangsa yang kuat dan berintegritas.

Revolusi mental merupakan hal yang sangat penting dan krusial. Pembangunan suatu negara tidak hanya sekadar membangun fisik yang sifatnya material, namun yang lebih penting adalah membangun sumber daya manusia sebagai perwujudan jiwa bangsa.

Jiwa yang merdeka merupakan hal yang sangat penting bagi suatu bangsa untuk meraih kemajuan.Indonesia harus berusaha menjadi bangsa yang berdaulat dalam ranah politik, berdiri di kaki sendiri dalam ranah ekonomi, dan memiliki identitas unik dalam ranah kebudayaan.

Dalam kehidupan sehari-hari, praktek revolusi mental melibatkan menjadi manusia yang berintegritas, mau bekerja keras, dan memiliki semangat gotong royong.

Pemimpin dan aparatur negara harus menjadi pelopor dalam menggerakkan revolusi mental ini, dimulai dari masing-masing institusi atau lembaganya.

Pembangunan Karakter SDM

Pembangunan karakter sumber daya manusia bernilai strategis bertujuan untuk membina dan mengembangkan karakter warga negara sehingga mampu mewujudkan masyarakat yang berketuhanan yang maha esa, yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, berjiwa kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

Pembangunan karakter sumber daya manusia juga menjadi sebuah upaya kolektif dan sistemik untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan dasar dan ideologi konstitusi dan haluan negara, serta potensi kolektifnya dalam konteks kehidupan nasional, regional dan global yang berkeadaban, untuk membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, toleransi, gotong royong, patriotik, dinamis, berbudaya, berorientasi iptek berdasarkan Pancasila dan menjiwai dengan rasa, dengan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran dan kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan.

Pengembangan karakter bangsa dapat dilakukan melalui perkembangan karakter individu. Seseorang hanya dapat mengembangkan karakternya dalam lingkungan sosial dan budaya yang bersangkutan.

Pembangunan karakter sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu aspek penting dalam pembangunan bangsa.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved