Perang Gaza
Lagi, Negara Barat Akui Palestina Sebagai Negara Merdeka, Kini Giliran Slovenia
Pengakuan tersebut merupakan bagian dari upaya internasional yang lebih luas untuk memberikan tekanan pada Israel agar menghentikan serangan militer y
SERAMBINEWS.COM - Pemerintah Slovenia telah menyetujui keputusan untuk mengakui Palestina sebagai negara merdeka, Perdana Menteri Robert Golob mengumumkan pada konferensi pers hari ini.
Langkah ini menyamakan Slovenia dengan Spanyol, Irlandia, dan Norwegia, yang baru-baru ini memberikan pengakuan serupa, menurut laporan Reuters.
Keputusan ini kini menunggu persetujuan parlemen Slovenia dalam beberapa hari mendatang.
Pengakuan tersebut merupakan bagian dari upaya internasional yang lebih luas untuk memberikan tekanan pada Israel agar menghentikan serangan militer yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina di Gaza.
Perdana Menteri Golob menekankan perlunya penghentian segera agresi Israel di Gaza.
Baca juga: Mesir Hilang Kendali atas Perbatasan Rafah Usai Direbut Israel, Suplai Bantuan ke Palestina Berhenti
“Ini adalah pesan perdamaian,” kata Golob. Saat pengumuman tersebut, bendera Palestina dikibarkan bersama bendera Slovenia dan Uni Eropa di depan gedung pemerintah di pusat kota Ljubljana.
Dengan keputusan Slovenia, sembilan dari 27 negara anggota Uni Eropa kini telah resmi mengakui Palestina. Ini termasuk Swedia, Siprus, Hongaria, Republik Ceko, Polandia, Slovakia, Rumania, dan Bulgaria.
Malta telah mengindikasikan bahwa mereka mungkin akan segera melakukan tindakan serupa.
Inggris dan Australia telah menyatakan bahwa mereka juga mempertimbangkan pengakuan tersebut, meskipun Perancis telah menyatakan bahwa sekarang bukan waktu yang tepat.
Patut dicatat bahwa parlemen Inggris memberikan suara mendukung pengakuan negara Palestina pada tahun 2014, namun pemerintah berikutnya belum mengambil tindakan atas keputusan ini.
Mesir Murka Perbatasan Rafah Direbut Israel, Suplai Bantuan ke Palestina Terhambat
Perbatasan Rafah yang penting untuk pengiriman bantuan ke Gaza dari Mesir tidak dapat beroperasi lagi kecuali Israel melepaskan kendali dan menyerahkannya kembali kepada warga Palestina di sisi Gaza, kata Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry pada hari Senin.
Baca juga: AS: Potensi Penarikan Pasukan Israel dari Gaza akan Terjadi jika Hamas Terima Proposal Biden
Bulan lalu, Israel merebut seluruh perbatasan Gaza dengan Mesir termasuk persimpangan selama serangannya terhadap kota Rafah di selatan.
Penyeberangan ini juga merupakan satu-satunya jalur penghubung ke dunia luar bagi 2,3 juta penduduk di wilayah yang dikepung Israel.
“Sulit bagi penyeberangan Rafah untuk terus beroperasi tanpa pemerintahan Palestina,” kata Shoukry pada konferensi pers dengan timpalannya dari Spanyol di Madrid.
PBB: Kelaparan adalah Pembunuh Terbaru di Gaza |
![]() |
---|
Indonesia akan Rawat 2.000 Warga Gaza di Palestina yang Terluka |
![]() |
---|
Panglima Militer Israel Bertengkar dengan Netanyahu Terkait Rencana Penaklukan Gaza |
![]() |
---|
Trump Beri Lampu Hijau ke Israel Duduki Seluruh Wilayah Gaza |
![]() |
---|
GAZA TERKINI - Israel Bunuh 83 Orang di Gaza, Uni Eropa & PBB Kutuk Rencana Invasi Zionis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.