Perang Gaza

Lagi, Negara Barat Akui Palestina Sebagai Negara Merdeka, Kini Giliran Slovenia

Pengakuan tersebut merupakan bagian dari upaya internasional yang lebih luas untuk memberikan tekanan pada Israel agar menghentikan serangan militer y

Editor: Ansari Hasyim
AP Photo
Seorang anak laki-laki mengibarkan bendera Palestina dalam protes mendukung Palestina dan menyerukan gencatan senjata di Gaza, di Barcelona, ​​Spanyol, 20 Januari 2024. Spanyol, Irlandia, dan Norwegia mengumumkan pengakuan terhadap Palestina sebagai negara, Selasa, 28 Mei 2024. 

SERAMBINEWS.COM - Pemerintah Slovenia telah menyetujui keputusan untuk mengakui Palestina sebagai negara merdeka, Perdana Menteri Robert Golob mengumumkan pada konferensi pers hari ini.

Langkah ini menyamakan Slovenia dengan Spanyol, Irlandia, dan Norwegia, yang baru-baru ini memberikan pengakuan serupa, menurut laporan Reuters.

Keputusan ini kini menunggu persetujuan parlemen Slovenia dalam beberapa hari mendatang.

Pengakuan tersebut merupakan bagian dari upaya internasional yang lebih luas untuk memberikan tekanan pada Israel agar menghentikan serangan militer yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina di Gaza.

Perdana Menteri Golob menekankan perlunya penghentian segera agresi Israel di Gaza.

Baca juga: Mesir Hilang Kendali atas Perbatasan Rafah Usai Direbut Israel, Suplai Bantuan ke Palestina Berhenti

“Ini adalah pesan perdamaian,” kata Golob. Saat pengumuman tersebut, bendera Palestina dikibarkan bersama bendera Slovenia dan Uni Eropa di depan gedung pemerintah di pusat kota Ljubljana.

Dengan keputusan Slovenia, sembilan dari 27 negara anggota Uni Eropa kini telah resmi mengakui Palestina. Ini termasuk Swedia, Siprus, Hongaria, Republik Ceko, Polandia, Slovakia, Rumania, dan Bulgaria.

Malta telah mengindikasikan bahwa mereka mungkin akan segera melakukan tindakan serupa.

Inggris dan Australia telah menyatakan bahwa mereka juga mempertimbangkan pengakuan tersebut, meskipun Perancis telah menyatakan bahwa sekarang bukan waktu yang tepat.

Patut dicatat bahwa parlemen Inggris memberikan suara mendukung pengakuan negara Palestina pada tahun 2014, namun pemerintah berikutnya belum mengambil tindakan atas keputusan ini.

Mesir Murka Perbatasan Rafah Direbut Israel, Suplai Bantuan ke Palestina Terhambat

Perbatasan Rafah yang penting untuk pengiriman bantuan ke Gaza dari Mesir tidak dapat beroperasi lagi kecuali Israel melepaskan kendali dan menyerahkannya kembali kepada warga Palestina di sisi Gaza, kata Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry pada hari Senin.

Baca juga: AS: Potensi Penarikan Pasukan Israel dari Gaza akan Terjadi jika Hamas Terima Proposal Biden

Bulan lalu, Israel merebut seluruh perbatasan Gaza dengan Mesir termasuk persimpangan selama serangannya terhadap kota Rafah di selatan.

Penyeberangan ini juga merupakan satu-satunya jalur penghubung ke dunia luar bagi 2,3 juta penduduk di wilayah yang dikepung Israel.

“Sulit bagi penyeberangan Rafah untuk terus beroperasi tanpa pemerintahan Palestina,” kata Shoukry pada konferensi pers dengan timpalannya dari Spanyol di Madrid.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved