KUPI BEUNGOH

Jasa Teungku Dayah dan Kombatan GAM Terhadap Aceh

Tidak perlu menyesali dan mencaci maki kenapa ada ulama dayah yang menjadi kontestan Pilkada Aceh. Begitu juga sebaliknya.

Editor: Yocerizal
FOR SERAMBINEWS.COM
Sekretaris Jenderal DPP Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh, Teuku Zulkhairi 

Berbeda pilihan dalam Pilkada Aceh 2024 adalah hal yang biasa saja. Sampai kiamat donya kita nggak bisa menyamakan pikiran manusia. Tidak perlu menyesali dan mencaci maki kenapa ada ulama dayah yang menjadi kontestan Pilkada Aceh. Begitu juga sebaliknya.

Satu-satunya cara terbaik menghadapi pesta demokrasi ini adalah dengan saling menghargai. Nggak ada cara lain kalau kita benaran mengikuti akhlak Rasulullah Saw. 

Maka..

Kalau kita membaca ada tulisan yang secara membabi-buta mencaci maki para Teungku Dayah karena terlibat dalam politik, menuduh para Teungku Dayah yang terlibat dalam Pilkada Aceh karena birahi politik dan sebagainya itu atau bahasa-bahasa lain yang menjatuhkan, maka mereka harus membaca dan memahami sejarah ini. 

Jika tetap seperti itu, memfitnah dan menjatuhkan, maka tidak ubahanya kita seperti "ureung cok akai Belanda", atau bahkan sedang meneruskan apa yang dilakukan Belanda dulu. 

Begitu juga siapa saja yang mencaci para kombatan. Siapa yang paham sejarah Aceh masa lalu dan sejarah Aceh kontemporer niscaya tidak akan mencaci mereka. 

Lebih khusus lagi, siapa yang berpegang teguh kepada Al-Qur'an dan hadits, maka dia tidak akan mencaci maki dan memfitnah siapapun hanya karena beda pilihan politik. 

Siapa yang mencaci maki, memfitnah dan menyakiti, maka itu bertentangan dengan ajaran Islam.. Wallahu a'lam bishshawab 


*) PENULIS Sekjend Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD).

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved