Opini
Manifestasi Sifat Amanah pada Nabi Muhammad
Melalui momen peringatan maulid Nabi pada 12 Rabi’ul Awal 1446 H tahun ini umat Islam diharapkan menjadi umat yang amanah dalam menjalankan kepemimpin
Rasulullah Muhammad saw bukan hanya diberikan gelar al-amin oleh kaumnya, melainkan juga suri tauladan yang agung. Allah berfirman; “Sungguh pada (diri) Rasulullah itu benar-benar ada suri tauladan yang baik bagimu... (QS. al-Ahzab:21). Kata uswatun hasanah (panutan, contoh yang baik atau sumber keteladanan bagi umatnya) dalam ayat ini dipahami sebagai role model yang merupakan bentuk kepribadian paripurna (multi aspek) yang tercermin dalam kepribadian Rasulullah saw. Al-Qur’an menginformasikan kepada kita bahwa hanya dua figur rasul Allah yang disebut al-Quran mendapat julukan uswatun hasanah, yaitu Nabi Muhammad saw dan Nabi Ibrahim as.
Hal ini dapat dilihat dalam al-Qur'an surat al-Mumtahanah; 4 dan 6 yang artinya, ”Sungguh benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu pada (diri) Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengannya”.
Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) terdapat keteladanan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (pahala) dari Allah dan (keselamatan) di hari kemudian, dan barang siapa yang berpaling maka sesungguhnya Allah Dialah yang Maha kaya dan Maha terpuji”.
Keagungan dan teladan
Di mata para orientalis saja, Muhammad adalah seorang pemimpin agama, sosial, politik dan pendiri agama Islam. Muhammad merupakan inspirator umat Islam se-dunia yang menjadikannya sebagai panutan, ikutan dan teladan dalam semua aspek kehidupan. Kepribadiannya yang agung diakui oleh musuhnya sekalipun.
Michael H Hart seorang profesor astronomi fisika dan penulis sejarah sains berkebangsaan Amerika dalam bukunya; 100 Peringkat Orang yang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah, New York 1978 p.33 mengatakan, “Pilihan saya kepada Muhammad untuk memimpin daftar orang paling berpengaruh di dunia dan satu-satunya orang dalam sejarah yang sangat sukses baik dalam skop agama maupun politik”.
Sir George Bernard Shaw, novelis, kritikus, eseis, politikus dan orator berkebangsaan Irlandia mengatakan dalam bukunya The Genuine Islam, “Saya menjunjung tinggi agama Muhammad karena vitalitasnya yang luar biasa. Ini adalah satu-satunya agama yang menurut saya memiliki kapasitas asimilasi ke fase perubahan keberadaan yang dapat membuat dirinya menarik untuk setiap zaman.
Nah, bila kaum orientalis saja mengagumi Nabi, maka sejatinya umat Islam harus lebih dari sikap mereka, yaitu beriman dan mengamalkan apa yang telah didakwahkan oleh Nabi. Kekaguman kepada Nabi tidak sebatas mengadakan seremonial kegiatan maulid semata, melainkan mengikuti akhlak mulia beliau dalam keseharian kehidupan kita.
Melalui momen peringatan maulid Nabi pada 12 Rabi’ul Awal 1446 H tahun ini umat Islam diharapkan menjadi umat yang amanah dalam menjalankan kepemimpinan yang kelak dipercayakan oleh masyarakat Aceh. Semoga!
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.