Salam
Gerakan Infak Rp 10.000 Gagasan UIN Patut Didukung
Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Dr H Mujiburrahman MAg, mengatakan, program ini diharapkan bisa menjadi solusi atas masalah biaya yang sering dihadapi oleh
HARIAN Serambi Indonesia edisi Senin (30/9/2024) memberitakan, untuk membantu banyaknya mahasiswa kurang mampu yang kesulitan ekonomi dalam menyelesaikan pendidikan, Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh, menggagas Gerakan Infak Rp 10.000. Gerakan ini bertujuan untuk membantu mahasiswa kurang mampu menyelesaikan pendidikan.
Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Dr H Mujiburrahman MAg, mengatakan, program ini diharapkan bisa menjadi solusi atas masalah biaya yang sering dihadapi oleh mahasiswa. “Dengan gerakan ini, kami ingin menggerakkan partisipasi dari berbagai kalangan untuk membantu mereka yang membutuhkan dukungan finansial,” ujar Mujiburrahman saat peluncuran gerakan itu di Auditorium Prof Ali Hasjmy, Banda Aceh, pada Kamis (26/9/2024).
Dalam wisuda yang berlangsung pada 24-26 September 2024, UIN Ar-Raniry berhasil mengumpulkan dana infak Rp 19.300.000. Dana yang terkumpul itu akan dikelola oleh Lembaga Islamic Trust Fund (ITF) UIN Ar-Raniry. “Kami memastikan, setiap mahasiswa yang berkomitmen untuk belajar tidak akan terhambat oleh masalah biaya,” tegas Mujiburrahman.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan UIN Ar-Raniry yang juga Ketua ITF universitas tersebut mengajak masyarakat untuk bersama-sama menyumbang dana yang akan dikelola pihaknya sebagai bantuan bagi mahasiswa UIN Ar-Raniry. “Donasi dapat disalurkan melalui rekening Bank Syariah Indonesia (BSI) 6060002221,” tutupnya.
Pertama-tama, kita menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada UIN Ar-Raniry yang sudah berinisiatif meluncurkan Gerakan Infak Rp 10.000. Jika berjalan dengan baik, gerakan ini jelas akan sangat membantu mahasiswa yang kurang mampu secara ekonomi untuk bisa menyelesaikan pendidikan di universitas tersebut. Sebab, kita akui atau tidak, selama ini masih banyak mahasiswa yang kuliah pada berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta yang di Aceh--termasuk di UIN Ar-Raniry--terhambat studinya karena terkendala biaya dan beberapa sebab lain. Padahal, tak jarang dari mereka adalah putra-putri Aceh yang mampu secara akademik.
Jika kita bergantung pada beasiswa yang diberikan oleh pemerintah atau pihak swasta, itu jelas tidak mungkin bisa menampung atau membantu seluruh mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu. Untuk itulah, kita patut mendukung Gerakan Infak Rp 10.000 yang digagas UIN Ar-Raniry agar dapat membantu mahasiswa untuk bisa menyelesaikan studinya di kampus tersebut. Salah satu bentuk dukungan yang bisa kita berikan untuk memastikan gerakan itu berjalan sukses adalah menyumbang donasi ke rekening BSI seperti tersebut di atas yaitu 6060002221. Dengan dukungan itu, kita secara langsung sudah ikut membantu mengurangi jumlah putra-putri Tanah Rencong putus kuliah atau tak bisa menyelesaikan pendidikan di kampus yang berlokasi di Darussalam, Banda Aceh, tersebut.
Dalam konteks yang lebih luas, Gerakan Infak Rp 10.000 yang digagas dan sudah dilaksanakan oleh UIN Ar-Raniry ini harus menjadi model yang bisa dicontoh dan dipraktikkan oleh semua perguruan tinggi negeri dan swasta yang ada di seluruh Aceh. Jika gerakan ini sudah mendapat dukungan dari semua komponen masyarakat, maka secara lambat laun jumlah mahasiswa yang tak bisa menyelesaikan kuliah karena terkendala biaya dapat dikurangi dan bahkan dapat dihilangkan pada suatu saat nanti.
Jika Gerakan Infak Rp 10.000 ini sudah menjadi bagian dari rutinitas masyarakat Aceh, maka para mahasiswa yang menerima bantuan itu juga harus benar-benar memanfaatkan donasi dimaksud dengan sebaik-baiknya untuk menyelesaikan studi dalam rangka membantu mewujudkan generasi muda Aceh yang siap bersaing di dunia kerja pada masa mendatang. Akhirnya, kontribusi kolektif ini kita harapkan dapat berdampak positif yang besar bagi dunia pendidikan Aceh. Semoga! (*)
POJOK
UIN gagas Gerakan Infak Rp 10.000
Ayo ada yang berani jadi ‘anak muda’ untuk program baik seperti ini
Anggota DPR baru nginap di hotel mewah
Jika terkait anggota DPR, hal-hal mewah sepertinya bukan hal baru kan?
Subsidi energi diganti BLT
Apapun nama programnya, yang penting tepat sasaran Pak ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.