Kupi Beungoh
Mengenang Aceh Masa Lampau: Guru Dunia Melayu
Dari proses belajar di Rumoh Manuskrip, kami mulai paham akan Aceh kedudukan Aceh masa kesultanan dulunya.
Perguruan Tinggi atau Al-Jamiah Baiturrahman Banda Aceh disebutkan memiliki 15 fakultas dengan berbagai prodi. Para pengajarnya, selain berasal dari kalangan sarjana dari Aceh, juga didatangkan dari Turki, Arab, Persia, India, dan beberapa negara lain. Luar biasa Aceh masa lampau.
Atas dasar tiga indikator di atas, maka sangat beralasan menyebutkan bahwa Aceh sebagai guru bagi dunia Melayu. Orang-orang dari semua penjuru di Tanah Melayu belajar pada ilmuwan Aceh, baik datang langsung ke Aceh maupun membaca kitab karangan orang Aceh di negara mereka.
Alhamdulillah, kami berkesempatan menyaksikan beberapa peninggalan intelektual Aceh masa lampau di Rumoh Manuskrip Aceh.
Kami menyaksikan Kitab “Bustanussalatin” yang ditulis dalam bahasa Melayu dimana kitab ini sangat populer bukan hanya di Aceh, melainkan juga di dunia Melayu.
Di Rumoh Manuskrip Aceh kami juga menyaksikan kitab berjudul “Sirat al-Mustaqim”, Kitab “Turjuman Al-Mustafid” hingga Kitab Mir-atu at-Thullab dan berbagai karya tulis lainnya.
Banyak manuskrip Aceh ditulis dalam bahasa Melayu. Ini bertujuan agar kaum pelajar dari negara-negara dapat memahami isi kitab dengan mudah. Sebagian lagi ditulis dalam Bahasa Arab.
Pemilihan bahasa Melayu dan Arab ini menunjukkan bahwa ilmuwan dan Kerajaan Aceh masa lampau bervisi internasional. Mereka ingin menyebar pengaruh ke luar negeri dan visi ini mampu diwujudkan. Sungguh luar biasa.
Kondisi Aceh sekarang tampak tertinggal jauh dibanding era kesultanan dulunya. Aceh sekarang harus diakui hampir tidak memiliki lagi pengaruh di tanah Melayu.
Oleh sebab itu, generasi muda dari kalangan Gen Z dan Gen Alpha perlu tekun dalam belajar, termasuk mempelajari berbagai kehebatan pendahulu, agar menjadi sumber inspirasi dalam mengembalikan era kejayaan Aceh atau Reinkarnasi Aceh. Semoga!
Banda Aceh, 6 November 2024
Penulis, Iqhlasul Amal adalah Mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum dan Nanda Tiarani Mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Ar-Raniri Banda Aceh.
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
Artikel KUPI BEUNGOH lainnya baca DI SINI
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.