Kupi Beungoh
Membangun Self-Worth, Merawat Relasi
Setiap individu memiliki potensi untuk keluar dari hubungan tidak sehat dengan mengubah cara pandang terhadap dirinya.
Kelebihan berupa passion, bakat, dan minat setiap manusia tentunya berbeda dengan orang lain. Sangat penting setiap manusia untuk dapat menggali serta menyadari jati diri dan juga kelebihan di dalam dirinya, karena hal itu merupakan kunci seseorang memiliki nilai diri yang baik.
Seringkali, konsep harga diri (self-esteem) dan nilai diri (self-worth) disalahartikan. Menurut Psikolog Dr. Christina Hibbert, self-esteem merujuk pada bagaimana kita memandang, merasakan, dan meyakini diri sendiri.
Sebaliknya, self-worth adalah kesadaran mendalam bahwa nilai kita melampaui sekadar apa yang kita pikirkan atau rasakan. Self-worth mencerminkan keyakinan bahwa kita berharga, dicintai, memiliki arti penting, dan tak tergantikan dalam kehidupan.
Jadi self-worth merupakan keyakinan intrinsik akan nilai dan potensi diri, melampaui pencapaian atau status sosial. Konsep ini menegaskan bahwa setiap individu unik, layak dihargai, dan berhak dihormati.
Sebagai landasan emosi dan kepercayaan diri, self-worth menjadi kunci bagi kualitas hubungan interpersonal yang sehat.
Dalam konteks hubungan interpersonal, self-worth membantu seseorang membentuk interaksi yang sehat dan setara.
Seseorang yang memiliki self-worth yang baik cenderung lebih mampu menjaga batasan emosional yang sehat, tidak merasa terlalu bergantung pada pengakuan orang lain, dan memiliki kepercayaan diri dalam mengekspresikan perasaan atau pandangan pribadinya.
Self-worth berperan penting dalam kehidupan pribadi, profesional, dan sosial. Di dunia kerja, self-worth memengaruhi cara seseorang menilai kemampuannya, menetapkan tujuan, serta menghadapi tantangan dan kritik.
Individu dengan self-worth tinggi cenderung percaya diri, bijak merespons kritik, dan termotivasi meraih pencapaian.
Dalam hubungan sosial, mereka mampu menjaga relasi yang sehat dengan menetapkan batasan yang jelas, menghargai diri sendiri maupun orang lain, serta menghindari hubungan yang tidak seimbang.
Membangun Self-Worth
Membangun self-worth yang kokoh bagi setiap individu tentunya membutuhkan proses yang berbeda-beda. Namun sebagai manusia, kita patut belajar dan optimis tentang potensi diri, tidak berputus asa atas Rahmat Allah SWT.
Hal ini penting untuk membangun self-worth yaitu self-compassion: berbelas kasih kepada diri sendiri dan memahami bahwa ketidaksempurnaan adalah bagian alami dari kehidupan. Menekankan karakter yang berbelas kasih kepada diri sendiri, berguna melahirkan kepercayaan diri.
Sikap yang termanifestasi dari berbelas kasih kepada diri sendiri, seperti menghargai pencapaian kecil. Hal terdengar mudah, bahkan kita beranggapan sebagian besar orang, senang dengan capaian yang dirasakan, “budaya pamer” justru kian meningkat di era media sosial.
Namun ternyata bagi sebagian orang, menghargai nilai pencapaian dalam kehidupan tidaklah mudah, diliputi rasa tidak percaya diri, ragu dengan keputusan yang dilakukan. Maka, patut dilakukan adalah sikap moderat, tidak terkesan pamer tetapi mengapresiasi setiap prestasi pribadi tanpa perbandingan, agar nilai diri tidak bergantung pada penilaian eksternal (individu lain).
Selanjutnya, guna melatih diri agar menghindari ketergantungan penilaian eksternal, jangan lupa untuk libatkanlah diri dalam aktivitas yang bermakna untuk kita pribadi, yang mendukung rasa percaya diri dan penghargaan diri.
Kemudahan Tanpa Tantangan, Jalan Sunyi Menuju Kemunduran Bangsa |
![]() |
---|
Memaknai Kurikulum Cinta dalam Proses Pembelajaran di MTs Harapan Bangsa Aceh Barat |
![]() |
---|
Haul Ke-1 Tu Sop Jeunieb - Warisan Keberanian, Keterbukaan, dan Cinta tak Henti pada Aceh |
![]() |
---|
Bank Syariah Lebih Mahal: Salah Akad atau Salah Praktik? |
![]() |
---|
Ketika Guru Besar Kedokteran Bersatu untuk Indonesia Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.